JUDUL
HALAMAN : PERBEDAAN SISWA DAN MAHASISWA
Tidak
ada beda atara siswa dengan mahasiswa. Sungguh sangat rasis sekali jika menilik
perbedaan dari manusia-manusia yang berperan sebagai penuntut ilmu ini. Mereka,
para siswa dan mahasiswa, adalah tonggak kemajuan suatu bangsa yang perlu
diberi perhatian lebih. Biar bagaimanapun, kekayaan bangsa Indonesia adalah
bukan dari minyak, migas, tambang ataupun sumber daya alam lainnya, melainkan
isi kepala para generasi mudanya.
Tugas
awal setiap manusia di bumi ini adalah menuntut ilmu. Bagaimana bisa tahu dunia
dan isinya jika tidak menggali ilmunya. Dan tambang ilmu itu ada di guru, juga
buku. Guru dan buku bisa ditemukan di mana saja termasuk di instansi
pendidikan: sekolah. Atau di ranah yang lebih tinggi lagi yang biasa disebut
universitas, institut, perguruan tinggi, politeknik, sekolah tinggi, ataupun
akademi. Orang-orang yang belajar di tempat-tempat tersebut biasa dikenal
dengan sebutan mahasiswa. Kegiatan yang dilakukannya disebut kuliah. Jadi secara
esensi, sama saja bukan peran siswa dan mahasiswa sebagai manusia yang mau,
ingin, dan harus menuntut ilmu?
Namun,
tuntutan zaman sekarang ini khususnya di Indonesia cenderung membedakan antara
siswa dan mahasiswa. Saya bukan berarti mengklaim sepenuhnya bahwa tidak ada
perbedaan sama sekali yang mencolok dari siswa dan mahasiswa. Secara definisipun
ini beda. Dalam KBBI, siswa adalah murid (terutama pd tingkat sekolah dasar dan menengah) atau pelajar dan mahasiswa adalah orang yg belajar di perguruan tinggi. Bila harus mencermati
perbedaan antara keduanya, saya akan mengkritisi dari segi sejarah dan
emosionalnya. Perlu direnungi, seseorang yang masuk ke dunia perkuliahan sama
saja keadaannya seperti masuk SMP pertama kali, atau masuk SMA pertama kali. Mereka
akan menemui berbagai manuver terbaru dalam hidupnya yang bisa sangat
mempengaruhi emosionalnya. Ada yang menyambutnya dengan penuh suka cita dan
semangat meletup-letup sambil dibentengi sikap pertahanan diri. Adapula yang
menjaga imejnya sebagai sikap alami. Juga ada yang stress berkepanjangan
menghadapi dunia barunya yang mungkin tidak sesuai dengannya.
Sayapun
menulis ini di dalam kapasitas saya yang masih sebagai mahasiswa baru dan belum
banyak bersentuhan langsung dengan dunia perkuliahan. Tapi saya sedikitnya
telah banyak mendengar pula cerita-cerita dari kakak-kakak mahasiswa yang
membaginya pada saya. Di antaranya menjai mahasiswa itu berat tetapi santai. Dosen tidak seperhatian guru. Banyak tugas hingga bisa tidak tidur berpuluh-puluh jam, dan masih banyak lagi. Saya mungkin bisa bilang: benar,
itu terjadi, di kemudian hari. Ataukah akan ada revolusi lain yang tak terduga
di zaman yang akan datang nanti? Entahlah, hanya Tuhan yang tahu.
Tahukah
kalian bahwa di seluruh dunia manapun istilah penuntut ilmu disebut hanya satu
sebutannya yaitu siswa. Bahasa inggris tetap menggunakah istilah student untuk siswa yang menuntut ilmu
baik itu di sekolah ataupun perguruan tinggi. Begitupun arab yang
mengistilahkan tilmiizun yang artinya
siswa. Jadi, sebaiknya tidak membedakan istilah siswa dan mahasiswa. Tetapi yang terpenting adalah
bagaimana kita menghadapi kehidupan nyata dengan sikap positif yang harus
dimiliki.