Jumat, 15 Agustus 2014

Persamaan (beda) Siswa dan Mahasiswa



JUDUL HALAMAN : PERBEDAAN SISWA DAN MAHASISWA

Tidak ada beda atara siswa dengan mahasiswa. Sungguh sangat rasis sekali jika menilik perbedaan dari manusia-manusia yang berperan sebagai penuntut ilmu ini. Mereka, para siswa dan mahasiswa, adalah tonggak kemajuan suatu bangsa yang perlu diberi perhatian lebih. Biar bagaimanapun, kekayaan bangsa Indonesia adalah bukan dari minyak, migas, tambang ataupun sumber daya alam lainnya, melainkan isi kepala para generasi mudanya.
Tugas awal setiap manusia di bumi ini adalah menuntut ilmu. Bagaimana bisa tahu dunia dan isinya jika tidak menggali ilmunya. Dan tambang ilmu itu ada di guru, juga buku. Guru dan buku bisa ditemukan di mana saja termasuk di instansi pendidikan: sekolah. Atau di ranah yang lebih tinggi lagi yang biasa disebut universitas, institut, perguruan tinggi, politeknik, sekolah tinggi, ataupun akademi. Orang-orang yang belajar di tempat-tempat tersebut biasa dikenal dengan sebutan mahasiswa. Kegiatan yang dilakukannya disebut kuliah. Jadi secara esensi, sama saja bukan peran siswa dan mahasiswa sebagai manusia yang mau, ingin, dan harus menuntut ilmu?
Namun, tuntutan zaman sekarang ini khususnya di Indonesia cenderung membedakan antara siswa dan mahasiswa. Saya bukan berarti mengklaim sepenuhnya bahwa tidak ada perbedaan sama sekali yang mencolok dari siswa dan mahasiswa. Secara definisipun ini beda. Dalam KBBI, siswa adalah murid (terutama pd tingkat sekolah dasar dan menengah) atau pelajar dan mahasiswa adalah orang yg belajar di perguruan tinggi. Bila harus mencermati perbedaan antara keduanya, saya akan mengkritisi dari segi sejarah dan emosionalnya. Perlu direnungi, seseorang yang masuk ke dunia perkuliahan sama saja keadaannya seperti masuk SMP pertama kali, atau masuk SMA pertama kali. Mereka akan menemui berbagai manuver terbaru dalam hidupnya yang bisa sangat mempengaruhi emosionalnya. Ada yang menyambutnya dengan penuh suka cita dan semangat meletup-letup sambil dibentengi sikap pertahanan diri. Adapula yang menjaga imejnya sebagai sikap alami. Juga ada yang stress berkepanjangan menghadapi dunia barunya yang mungkin tidak sesuai dengannya.
Sayapun menulis ini di dalam kapasitas saya yang masih sebagai mahasiswa baru dan belum banyak bersentuhan langsung dengan dunia perkuliahan. Tapi saya sedikitnya telah banyak mendengar pula cerita-cerita dari kakak-kakak mahasiswa yang membaginya pada saya. Di antaranya menjai mahasiswa itu berat tetapi santai. Dosen tidak seperhatian guru. Banyak tugas hingga bisa tidak tidur berpuluh-puluh jam, dan masih banyak lagi. Saya mungkin bisa bilang: benar, itu terjadi, di kemudian hari. Ataukah akan ada revolusi lain yang tak terduga di zaman yang akan datang nanti? Entahlah, hanya Tuhan yang tahu.
Tahukah kalian bahwa di seluruh dunia manapun istilah penuntut ilmu disebut hanya satu sebutannya yaitu siswa. Bahasa inggris tetap menggunakah istilah student untuk siswa yang menuntut ilmu baik itu di sekolah ataupun perguruan tinggi. Begitupun arab yang mengistilahkan tilmiizun yang artinya siswa. Jadi, sebaiknya tidak membedakan istilah siswa dan  mahasiswa. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi kehidupan nyata dengan sikap positif yang harus dimiliki.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar