Minggu, 26 Juni 2016

DOA MALAM BINA INSAN TAQWA

Ya allah yang maha suci
Kami mengucap syukur yang tiada batas akan keagungan-Mu
Yang telah membimbing kami hingga kami merasakan nikmat ini
Nikmat berada dalam barisan-Mu
Nikmat bersentuhan dengan karunia-Mu setiap hari
Dalam tidur kami, pun dalam doa kami
Singkirkan dari pandangan kami kabut keraguan
Singkapkan dari hati kami tirai kebimbangan
Hancurkan kebathilan dari kalbu kami
Teguhkan kebenaran dalam hati nurani kami

Ilahi
Bimbinglah kami ke jalan menuju-Mu
Lapangkanlah kami ke jalan terdekat ke arah-Mu
Dekatkan bagi kami yang jauh
Mudahkan bagi kami yang berat dan sulit

Ya Allah yang menggenggam jiwa manusia
Gabungkan kami dengan hamba-hamba-Mu
Hamba-hamba yang berlari cepat mencapai-Mu
Yang senantiasa mengetuk pintu-Mu
Yang malam dan siangnya beribadat pada-Mu
Yang bergetar takut karena kehebatan-Mu
Yang bersimpuh tunduk di hadapan-Mu
Yang berkeringat karena terus mengingat-Mu
Yang berjuang hingga akhir darahnya
Yang kau penuhi dengan kasih-Mu sanubarinya
Yang kau hilangkan dahaganya dengan kemurnian tauhid

Mahasuci Engkau Ya Allah
Alangkah sempitnya jalan bagi orang yang tidak mempunyai jalan
Alangkah jelasnya jalan bagi orang yang telah Kautunjuki
Kami sungguh amat bahagia telah Kautunjuki jalan
Dan Kami tiada akan menyia-nyiakannya
Rintangan kami di depan mata
Di dunia baru yang sebentar lagi akan kami hadapi: Masa kuliah
Di sanalah lahan amal kami
Padang pahala bagi kami
Yang bisa kami petik buah ranumnya jika kami pelihara
Maka dari itu Ya Rabb. Turunkan kepada kami ketentraman dari sisi-Mu
Tutuplah wajah kami dengan cahaya cinta-Mu
Bimbinglah kami untuk tunduk berserah diri pada-Mu
Dan peliharalah kami dalam naungan sistem-Mu
Dengan kasih sayang-Mu
Wahai yang paling pengasih dari segala yang mengasihi

Wahai zat yang menyambut orang-orang yang berlari menemui-Mu
Kembalilah kepada kami dengan karunia-Mu
Kami yang mengasihsayangi orang-orang yang lalai mengingat-Mu
Yang mencintai orang-orang yang tertarik ke pintu-Mu
Yang merangkul orang-orang yang bahkan membenci-Mu
Dan mengajak mereka ke jalan kebenaran

Ya allah yang Maha Besar, perjalanan kami di dunia tidaklah lama lagi
Namun apa yang dapat kami beri untuk-Mu demi keselamatanku?
Sesungguhnya tiada yang Kau inginkan selain hamba yang bertauhid
Tapi kami masih belum memenuhinya
Padahal Engkau telah memberi kami segalanya
Kami ingin berjuang
Menegakkan risalah-Mu yang sesungguhnya tak akan pernah hilang
Yang diturunkan pada Nabi, Rasul, dan orang-orang saleh sebelum kami
Hingga janji kemenangan dari Mu datang

Ilahii janganlah kau campakkan aku dari perlindungan-Mu
Jangan Kausingkirkan aku dari penjagaan-Mu
Lindungi kami dari sumber berbagai bencana
Karena aku senantiasa bernaung dalam pengawasan-Mu

Ya ilahi, perjumpaan dengan Mu kesejukan hatiku
Pertemuan dengan-Mu kecintaan diriku
Ridho-Mu tujuanku
Melihat-Mu keperluanku
Mendampingi-Mu keinginanku
Mendekati mu puncak permohonanku
Menyerumu damai dan tentramku
Di sisi Mu penawar deritaku

Kamis, 10 Maret 2016

“From West Java to The World” Ulasan Mengenai Perkuliahan Umum Asian Community Lectures dalam Rangka One Asia

Pertemuan pertama : Jumat, 19 Februari 2016

Menarik sekali perkuliahan umum yang diadakan pada Jumat, 19 februari 2016 di Bale Sawala rektorat Unpad Jatinangor dalam rangka Asian Community Lectures (ACL). Kuliah umum ini diikuti oleh lebih dari 200 orang mahasiswa Unpad yang antusias dan haus akan wawasan pengetahuan global. Ada tiga orang pembicara dalam kuliah umum perdana tadi yaitu Pak Dede selaku ketua pelaksana, Bu Dianni dari Upi, dan Pak Rektor Unpad sendiri. Dalam sambutannya, pertama-tama Prof. Dede menyampaikan latar belakang diadakannya acara ini yaitu sebagai tindak lanjut dari One Asia Conference yang diadakan di Shanghai pada 2015 lalu. One asia Conference membahas kesatuan dan kerjasama antar masyarakat Asia secara keseluruhan berkaitan dengan research academic dan leadership grand, hingga disimpulkanlah bahwa akan diadakan perkuliahan umum yang membahas konteks global khususnya Asia. Perkuliahan ini diadakan dengan tujuan membangun kerjasama dan kesepahaman antar negara Asia dengan mengusung demokrasi, globalisasi, dan kesejahteraan.

Kemudian, sambutan kedua dilanjutkan oleh Bu Dianni yang memaparkan tentang apa itu One Asia Foundation. One Asia Foundation adalah organisasi nirlaba di Jepang yang bertujuan membangun kontribusi dan pemikiran bagi komunitas Asia. Fokusnya adalah pada pendidikan, budaya, dan kesejahteraan. Prinsip One Asia Foundation ada tiga :
1. Tidak terikat negara dan suku bangsa manapun
2. Tidak terikat agama dan ras apapun
3. Tidak masuk ke ranah politik

Setelah itu, Ibu Dianni juga menyampaikan tujuan diadakannya acara perkuliahan umum ini. Tujuan umumnya adalah untuk membangun kerjasama dan kesepahaman antar negara Asia. Tujuan khususnya ada tiga yaitu pertama mahasiswa antusias menerima informasi kemudian bersedia berkontak dengan seluruh Asia. Kedua membangun kesadaran, sikap, dan kompetensi mahasiswa atas peluang besar yang sedang dihadapi di era global ini. Ketiga menjadi jembatan penghubung lintas budaya dengan kajian kritis dan dialogis. Intinya adalah penguatan, saling pengertian, perluasan jaringan, dan interaksi antar masyarakat se-Asia demi masa depan dunia yang penuh perdamaian.

Nah, yang ketiga adalah pemaparan kuliah inti yang paling panjang dari Rektor Unpad Bapak Dr. dr. Med. Tri Hanggono Achmad yang mengambil tema “Transformation Education in Asian Setting”. Beliau menyampaikan materinya tanpa dibantu penayangan salindia di layar depan, padahal sudah disediakan. Ia ingin menumpahkannya langsung kepada peserta perkuliahan pada saat itu materi yang sudah tersusun rapi di kepalanya. Materi yang sudah disiapkan berbahasa Inggris sedangkang penyampaian lisannya menggunakan bahasa Indonesia, sambil sesekali diselingi bahasa daerah dan bahasa Inggris.

Pak Rektor mengawali materinya dengan membuka wawasan dan penerangan baru berkaitan dengan globalisasi. Pemikiran tentang konsep globalisasi telah menguat sekarang. Karena itu, konsep tentang konteks regionalisasi juga menguat. Tetapi kita juga perlu melihat ke kenyataan bahwa dunia ini satu kesatuan. Seharusnya kita buat komunitas One World, bukan hanya Asia saja. Sekarang ini, mobilisasi dunia semakin luar biasa. Di samping itu, fitrah manusia juga memiliki sifat defensive yaitu memertahankan eksistensinya. Hal itu bisa menimbulkan kekhawatiran kompetisi di bidang resource dan culture.

Mencuatnya isu globalisasi memunculkan dua pandangan yang seolah-olah saling bertolak belakang yaitu pandangan regional versus pandangan global. Maka dari itu, One Asia atau Asian Community muncul dengan menggunakan pendekatan universal yang akan memudarkan itu semua. Aspek akademik itu universal. Seharusnya, setiap perusahaan di negara manapun melihat hasil akademik untuk menerima pegawainya. Jika tidak melihat aspek akademik seperti nilai IPK, itu menyakitkan bagi seorang rektor. “Sakitnya tuh di sini” Kelakar beliau.

Ada sepuluh common goals atau tujuan utama Jawa Barat tahun 2013-2018 yaitu pertama akses dan kualitas pendidikan. Kedua, akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Ketiga, infrastruktur, energy, dan air. Keempat, agrikultur ekonomis. Kelima, non-agriculture ekonomis. Kelima, sumber daya alam, lingkungan, dan bencana alam. Ketujuh, seni, budaya, pariwisata, kepemudaan, dan olah raga. Ke delapan, keharmonisan keluarga dan populasi. Ke Sembilan, kemiskinan dan keamanan. Ke sepuluh pemerintahan, modernisasi, dan pengembangan area terpinggir,

Pemerintah sekarang ini sedang menggalakan pengembangan pendidikan di daerah perifer. “Siapa yang nanti setelah lulus nanti mau ke pangandaran, ke ujung genteng, ke ranca buaya, ke Kalimantan, ke papua, dan sebagainya?” tanya beliau kepada para mahasiswa. Tidak ada yang mengacungkan tangan. Sama sekali. Termasuk saya. Kenapa? Mungkin karena saat itu saya berpikir bahwa kampung halaman saya bukan di desa-desa itu, jadi saya hanya ingin mengabdi ke kampung halaman saya yakni Kota Bandung. Tetapi, Pak Tri menyalahkan pemikiran seperti itu yang tidak sejalan dengan misi pemerintah yang akan mengadakan pembangunan di daerah terpencil, terpinggir dan terbelakang. “Masa depan Indonesia itu ada di desa, bukan di Kota.” Begitu penjelasannya. Jima kalian berpikiran jauh ke depan, kalian akan memikirkan itu. Kalian akan mau dan bersemangat pergi ke Desa. “Jakarta mah sudah heurin” kelakarnya.

Yang paling berkembang pesat dalam globalisasi ini adalah sector bisnis. Saat ini sudah masuk ke era Masyarakat Ekonomi Asean maka dari itu semakin kuat pula pertumbuhan sector ekonomi. Akan tetapi, fokus utama bisnis tentu saja pada keuntungan. Nah, One Asia muncul sebagai solusi yang bukan hanya mewadahi bidang ekonomi, melainkan juga kesejahteraan dan sebagainya.
Di tengah kuliahnya, beliau juga sedikit menyindir mengenai tuaian masyarakat tentang kontroversi penggratisan kuliah kedokteran di Unpad. Kali itu saya mendengar penjelasannya langsung dari Rektor Unpad bahwa kuliah kedokteran di unpad tidak gratis sama sekali melainkan ada bantuan dari Dinas Pendidikan yang nantinya anak kedokteran harus mau ditempatkan di daerah-daerah sesuai dengan sasaran pembangunan pemerintah.

Yang paling dikhawatirkan dengan menghilangnya batas-batas negara ini adalah intervensi, atau pertarungan memperebutkan sumber daya alam. Maka dari itu, semangat OneAsia bisa tercapai dengan dukungan partisipannya yang tidak berpikir konteks negara melainkan masyarakat secara umum, juga mencermati dan menganbil sikap strengthening perifer capacity dan membangun daerah pinggiran sebagai kekuatan negara. Selain itu, juga tidak memunculkan dominasi satu budaya dengan budaya lainnya.

Kontribusi Unpad dalam partisipasinya mendukung OneAsia atau Komunitas Asia ini adalah dengan mengusung tema “From West Java to The World”. Artinya, orang Jawa Barat khsusnya Sunda dan terutama mahasiswa Unpad harus bisa membawa budaya-budaya Jawa Barat yang luhur ke kancah dunia. Intinya, jika ingin mendorong kekuaran Asia, pertahankan Identitas Anda.

Minggu, 21 Februari 2016

Ciri-ciri Pidato

 Pidato memiliki ciri khas atau karakteristiknya tersendiri yang membedakannya dengan kegiatan komunikasi massa lainnya, di antaranya :
1.      Satu arah
Pidato adalah penyampaian materi satu arah dari seorang pembicara ke depan khalayak ramai. Ini berbeda dengan diskusi—yang bisa terjadi pembicaraan dua arah atau lebih—pidato hanya disampaikan oleh satu orang, ke orang lain yang jumlahnya sangat banyak dengan tanpa ada timbal balik atau respon dari orang yang mendengarkannya.
2.      Audiensnya banyak
Kegiatan berpidato akan disebut pidato ketika didengarkan oleh audiens yang banyak. Jika itu dilakukan di depan cermin seorang diri, itu bukanlah pidato karena tidak ada objek yang disasarkannya. Sekalipun itu di depan kamera, penampilan pidato itu nantinya akan disiarkan di depan layar kaca dengan penonton yang sangat banyak. Contohnya adalah tabligh akbar, atau kultum menjelang adzan magrib pada bulan Ramadan.
3.      Pembicaranya seorang ahli
Kenapa orang mau mendengarkan pidato karena pembicaranya seorang ahli yang mampu membahas secara keseluruhan isi materi. Jadi, tentu saja pidato harus dilakukan oleh seseorang yang ahli dalam membahas suatu hal yang akan disampaikannya tersebut.
4.      Hanya membahas satu hal
Pidato idealnya hanya membahas satu hal saja dan tidak ke mana-mana. Yang dibahas itu haruslah satu materi yang akan dijelaskan secara tuntas dan komprehensif agar pendengar juga menangkap dan memahami utuh apa yang disampaikan.
5.      Tidak dipandu oleh seorang moderator, MC, atau semacamnya
Keberjalanan pidato tidak perlu dipandu oleh seorang moderator, MC, atau semacamnya. Karena, dalam pidato itu tidak boleh ada pemotongan di tengah-tengah keberlangsungannya. Hal ini berbeda dengan diskusi panel atau kegiatan presentasi lainnya yang membutuhkan pemandu demi melancarkan acaranya.
6.      Tidak ada sesi tanya jawab
Ya memang, karena tidak ada pemandu dalam berpidato, sesi tanya jawab pun tidak ada. Adalah tidak sopan memotong pembicaraan orang yang sedang berpidato—baik itu untuk bertanya atau menyanggah—karena itu akan mengganggu orang lain yang sedang mendengarkannya.
7.      Tidak bertujuan untuk menyimpulkan sesuatu secara mufakat
Berbeda dengan diskusi, pidato tidak bertujuan menyimpulkan sesuatu secara mufakat. Sebuah diskusi akan menghasilkan kesimpulan yang mungkin bisa untuk dijadikan acuan ke depannya, sementara itu kesimpulan dalam pidato disampaikan hanya oleh pembicaranya saja.
8.      Tidak menggunakan media penyampaian (layar proyektor, video, papan tulis, dll)
Berbeda dengan presentasi, motivator, training, dan sebagainya, pidato tidak menggunakan alat-alat pendukung penyampaian materi seperti proyektor, tayangan video, papan tulis, ataupun kertas dan spidolnya. Di dalam pidato hanya disampaikan materi secara lisan dari pembicara kepada khalayak dengan harapan pendegarnya mendengarkan secara utuh materi yang disampaikan meskipun tanpa media.
9.      Biasanya menggunakan podium, panggung, dan pengeras suara
Ciri khas yang paling terlihat dari sebuah pidato adalah podium atau mimbar. Jika seseorang ada yang sedang berbicara di balik mimbar, bisa dipastikan dirinya sedang melakukan pidato. Pidato biasanya juga dilakukan dengan berdiri, di atas panggung atau di depan kelas/ruangan, dan menggunakan pengeras suara atau mikrofon agar bisa didengar oleh seluruh audiens yang jumlahnya tidak sedikit.
10.  Kerangka naskah pidato terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup

Pidato haruslah terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup. Pembukaan pidato isinya berupa salam, rasa syukur, puji-pujian, ucapan terima kasih, dan judul pidato. Berikutnya adalah isi yang mulai memaparkan materi pidato secara lebih rinci. Pidato ditutup dengan penutupan yang isinya kesimpulan, ajakan (jika itu berupa pidato persiasif), ucapan permohonan maaf apabila ada kesalahan, dan diakhiri dengan salam.