Minggu, 21 Februari 2016

Ciri-ciri Pidato

 Pidato memiliki ciri khas atau karakteristiknya tersendiri yang membedakannya dengan kegiatan komunikasi massa lainnya, di antaranya :
1.      Satu arah
Pidato adalah penyampaian materi satu arah dari seorang pembicara ke depan khalayak ramai. Ini berbeda dengan diskusi—yang bisa terjadi pembicaraan dua arah atau lebih—pidato hanya disampaikan oleh satu orang, ke orang lain yang jumlahnya sangat banyak dengan tanpa ada timbal balik atau respon dari orang yang mendengarkannya.
2.      Audiensnya banyak
Kegiatan berpidato akan disebut pidato ketika didengarkan oleh audiens yang banyak. Jika itu dilakukan di depan cermin seorang diri, itu bukanlah pidato karena tidak ada objek yang disasarkannya. Sekalipun itu di depan kamera, penampilan pidato itu nantinya akan disiarkan di depan layar kaca dengan penonton yang sangat banyak. Contohnya adalah tabligh akbar, atau kultum menjelang adzan magrib pada bulan Ramadan.
3.      Pembicaranya seorang ahli
Kenapa orang mau mendengarkan pidato karena pembicaranya seorang ahli yang mampu membahas secara keseluruhan isi materi. Jadi, tentu saja pidato harus dilakukan oleh seseorang yang ahli dalam membahas suatu hal yang akan disampaikannya tersebut.
4.      Hanya membahas satu hal
Pidato idealnya hanya membahas satu hal saja dan tidak ke mana-mana. Yang dibahas itu haruslah satu materi yang akan dijelaskan secara tuntas dan komprehensif agar pendengar juga menangkap dan memahami utuh apa yang disampaikan.
5.      Tidak dipandu oleh seorang moderator, MC, atau semacamnya
Keberjalanan pidato tidak perlu dipandu oleh seorang moderator, MC, atau semacamnya. Karena, dalam pidato itu tidak boleh ada pemotongan di tengah-tengah keberlangsungannya. Hal ini berbeda dengan diskusi panel atau kegiatan presentasi lainnya yang membutuhkan pemandu demi melancarkan acaranya.
6.      Tidak ada sesi tanya jawab
Ya memang, karena tidak ada pemandu dalam berpidato, sesi tanya jawab pun tidak ada. Adalah tidak sopan memotong pembicaraan orang yang sedang berpidato—baik itu untuk bertanya atau menyanggah—karena itu akan mengganggu orang lain yang sedang mendengarkannya.
7.      Tidak bertujuan untuk menyimpulkan sesuatu secara mufakat
Berbeda dengan diskusi, pidato tidak bertujuan menyimpulkan sesuatu secara mufakat. Sebuah diskusi akan menghasilkan kesimpulan yang mungkin bisa untuk dijadikan acuan ke depannya, sementara itu kesimpulan dalam pidato disampaikan hanya oleh pembicaranya saja.
8.      Tidak menggunakan media penyampaian (layar proyektor, video, papan tulis, dll)
Berbeda dengan presentasi, motivator, training, dan sebagainya, pidato tidak menggunakan alat-alat pendukung penyampaian materi seperti proyektor, tayangan video, papan tulis, ataupun kertas dan spidolnya. Di dalam pidato hanya disampaikan materi secara lisan dari pembicara kepada khalayak dengan harapan pendegarnya mendengarkan secara utuh materi yang disampaikan meskipun tanpa media.
9.      Biasanya menggunakan podium, panggung, dan pengeras suara
Ciri khas yang paling terlihat dari sebuah pidato adalah podium atau mimbar. Jika seseorang ada yang sedang berbicara di balik mimbar, bisa dipastikan dirinya sedang melakukan pidato. Pidato biasanya juga dilakukan dengan berdiri, di atas panggung atau di depan kelas/ruangan, dan menggunakan pengeras suara atau mikrofon agar bisa didengar oleh seluruh audiens yang jumlahnya tidak sedikit.
10.  Kerangka naskah pidato terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup

Pidato haruslah terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup. Pembukaan pidato isinya berupa salam, rasa syukur, puji-pujian, ucapan terima kasih, dan judul pidato. Berikutnya adalah isi yang mulai memaparkan materi pidato secara lebih rinci. Pidato ditutup dengan penutupan yang isinya kesimpulan, ajakan (jika itu berupa pidato persiasif), ucapan permohonan maaf apabila ada kesalahan, dan diakhiri dengan salam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar