Pidato memiliki ciri khas atau
karakteristiknya tersendiri yang membedakannya dengan kegiatan komunikasi massa
lainnya, di antaranya :
1. Satu
arah
Pidato adalah
penyampaian materi satu arah dari seorang pembicara ke depan khalayak ramai.
Ini berbeda dengan diskusi—yang bisa terjadi pembicaraan dua arah atau
lebih—pidato hanya disampaikan oleh satu orang, ke orang lain yang jumlahnya
sangat banyak dengan tanpa ada timbal balik atau respon dari orang yang
mendengarkannya.
2. Audiensnya
banyak
Kegiatan berpidato akan
disebut pidato ketika didengarkan oleh audiens yang banyak. Jika itu dilakukan
di depan cermin seorang diri, itu bukanlah pidato karena tidak ada objek yang
disasarkannya. Sekalipun itu di depan kamera, penampilan pidato itu nantinya
akan disiarkan di depan layar kaca dengan penonton yang sangat banyak. Contohnya
adalah tabligh akbar, atau kultum menjelang adzan magrib pada bulan Ramadan.
3. Pembicaranya
seorang ahli
Kenapa orang mau
mendengarkan pidato karena pembicaranya seorang ahli yang mampu membahas secara
keseluruhan isi materi. Jadi, tentu saja pidato harus dilakukan oleh seseorang
yang ahli dalam membahas suatu hal yang akan disampaikannya tersebut.
4. Hanya
membahas satu hal
Pidato idealnya hanya
membahas satu hal saja dan tidak ke mana-mana. Yang dibahas itu haruslah satu materi
yang akan dijelaskan secara tuntas dan komprehensif agar pendengar juga
menangkap dan memahami utuh apa yang disampaikan.
5. Tidak
dipandu oleh seorang moderator, MC, atau semacamnya
Keberjalanan pidato
tidak perlu dipandu oleh seorang moderator, MC, atau semacamnya. Karena, dalam
pidato itu tidak boleh ada pemotongan di tengah-tengah keberlangsungannya. Hal
ini berbeda dengan diskusi panel atau kegiatan presentasi lainnya yang
membutuhkan pemandu demi melancarkan acaranya.
6. Tidak
ada sesi tanya jawab
Ya memang, karena tidak
ada pemandu dalam berpidato, sesi tanya jawab pun tidak ada. Adalah tidak sopan
memotong pembicaraan orang yang sedang berpidato—baik itu untuk bertanya atau
menyanggah—karena itu akan mengganggu orang lain yang sedang mendengarkannya.
7. Tidak
bertujuan untuk menyimpulkan sesuatu secara mufakat
Berbeda dengan diskusi,
pidato tidak bertujuan menyimpulkan sesuatu secara mufakat. Sebuah diskusi akan
menghasilkan kesimpulan yang mungkin bisa untuk dijadikan acuan ke depannya, sementara
itu kesimpulan dalam pidato disampaikan hanya oleh pembicaranya saja.
8. Tidak
menggunakan media penyampaian (layar proyektor, video, papan tulis, dll)
Berbeda dengan
presentasi, motivator, training, dan sebagainya, pidato tidak menggunakan
alat-alat pendukung penyampaian materi seperti proyektor, tayangan video, papan
tulis, ataupun kertas dan spidolnya. Di dalam pidato hanya disampaikan materi
secara lisan dari pembicara kepada khalayak dengan harapan pendegarnya
mendengarkan secara utuh materi yang disampaikan meskipun tanpa media.
9. Biasanya
menggunakan podium, panggung, dan pengeras suara
Ciri khas yang paling
terlihat dari sebuah pidato adalah podium atau mimbar. Jika seseorang ada yang
sedang berbicara di balik mimbar, bisa dipastikan dirinya sedang melakukan
pidato. Pidato biasanya juga dilakukan dengan berdiri, di atas panggung atau di
depan kelas/ruangan, dan menggunakan pengeras suara atau mikrofon agar bisa
didengar oleh seluruh audiens yang jumlahnya tidak sedikit.
10. Kerangka
naskah pidato terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup
Pidato haruslah terdiri
atas pembukaan, isi, dan penutup. Pembukaan pidato isinya berupa salam, rasa
syukur, puji-pujian, ucapan terima kasih, dan judul pidato. Berikutnya adalah
isi yang mulai memaparkan materi pidato secara lebih rinci. Pidato ditutup
dengan penutupan yang isinya kesimpulan, ajakan (jika itu berupa pidato persiasif),
ucapan permohonan maaf apabila ada kesalahan, dan diakhiri dengan salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar