Jawaban pertanyaan soal studi kasus PM 13 tentang Kemiskinan dan Tingkat Pendidikan
oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia
PERTANYAAN
Topik : Masalah Kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara
Latar Belakang :
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pertanian, dan kelautan. Namun demikian, tingkat kemiskinan di KLU masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2022, mayoritas penduduk berada pada jenjang pendidikan rendah. Jumlah penduduk yang tidak/belum sekolah mencapai 90.223 orang (gabungan laki-laki dan perempuan), dan hanya sebagian kecil yang menamatkan pendidikan tinggi (Strata I: 6.708 orang, Strata II & III: hanya 229 orang).
Rendahnya tingkat pendidikan ini dipandang sebagai salah satu penyebab utama kemiskinan, karena keterbatasan dalam mengakses pekerjaan formal, usaha produktif, dan keterlibatan dalam sektor pariwisata yang berorientasi layanan dan kualitas.
Pertanyaan :
- Jelaskan hubungan antara tingkat pendidikan yang rendah dan tingginya tingkat kemiskinan di Lombok Utara.
- Apa strategi jangka pendek dan jangka panjang yang bisa diterapkan oleh pemerintah maupun organisasai pemuda (jika kamu terpilih menjadi tim pengabdi muda #13 dan mewakili organisasi arahpemuda) untuk menurunkan angka kemiskinan melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan?
- Rancanglah satu program pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan informal/non-formal (misalnya pelatihan keterampilan, kursus bahasa asing, pelatihan wirausaha) yang bisa langsung menyasar kelompok penduduk dengan pendidikan rendah di Lombok Utara.
JAWABAN SAYA
jawaban no 1
1.Tingkat pendidikan yang rendah tentu saja sangat berhubungan dengan tingginya tingkat kemiskinan di Lombok utara. Data BPS menunjukkan, 74% angka putus sekolah berasal dari keluarga tidak mampu. Orang yang yang tidak mengenyam pendidikan akan mengalami hambatan-hambatan yang membatasi kesempatan mereka untuk menaikkan tingkat finansial. Kemapanan finansial seringkali dikaitkan dengan pekerjaan. Anak-anak yang tidak bersekolah biasanya nantinya akan sulit mendapatkan pekerjaan karena kurangnya keterampilan. Mereka tidak produktif dan tidak memiliki kesadaran akan hak-hak, peluang, dan informasi lainnya. Masyarakat berpendidikan rendah biasanya akan terkungkung dalam lingkarang setan kemiskinan karena keluarganya yang miskin tidak mampu memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.
Permasalahan selanjutnya yang pernah saya temukan sendiri secara langsung di Lombok Utara adalah banyak anak-anak remaja di Lombok yang belum bisa membaca Al-quran. Padahal mereka sangat ingin bisa mempelajari Al-quran. Pada 2018 lalu saya pernah mengunjungi 3 dusun di lombok dengan kesenjagan dalam kemampuan baca-tulis alquran yang sangat jauh. Di antaranya dusun Baturakit, dusun Semokan Ruak, dusun Sembagek, dan beberapa desa adat lainnya. Anak-anak di dusun Baturakit hafal surah Yasiin sementara di dusun Sembagek, remaja berusia 20an tahun tidak tahu huruf alif-ba-ta. Kesenjaangan kemampuan baca-tulis Alquran di 3 dusun ini sangat jauh padahal jarak geografisnya berbatasan.
jawaban no 2
2. Strategi jangka pendek yang saya usulkan menyasar kepada memperbaiki bangunan sekolah yang rusak dan mengancam keselamatan siswa yaitu dengan memugarkan ruang kelas dan perpustakaan agar nyaman dipakai kegiatan belajar-mengajar, seperti mengecat ulang, memperbaiki meja-kursi yang rusak, pengarsipan buku-buku, dan melengkapi sarana prasarana belajar. Melengkapi buku-buku di perpustakaan juga menjadi fokus utama karena dengan meningkatkan jumlah buku akan meningkatkan pula minat pada literasi membaca anak-anak Lombok Utara.
Strategi jangka panjang untuk meningkatkan pendidikan dan mengentaskan kemiskinan adalah dengan membangun SEKOLAH RAKYAT berbasis asrama (boarding school). Sekolah rakyat yang saya ketahui adalah sekolah yang bukan negeri, bukan swasta, ditujukan untuk masyarakat dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Dengan adanya sekolah rakyat, tidak hanya mereka yang mampu secara finansial saja yang dapat mengenyam pendidikan, tetapi juga mereka yang termasuk fakir miskin. Siapapun anak yang bahkan tidak memiliki identitas seperti akta kelahiran, KTP, atau KIP dapat berhak bersekolah di sekolah rakyat. Di sekolah rakyat, semua biaya operasional diberikan oleh pemerintah melalui dinas sosial. Dengan basis menginap di asrama, seluruh siswa sekolah rakyat akan terpantau kehidupannya 24 jam dan akan terlatih soal habituasi yang baik sehari-hari dari guru-guru yang berkualitas juga. Harapannya, keluarga di rumah juga jadi terbantu dengan adanya sekolah rakyat ini karena beban penghidupan dan pendidikan anak menjadi diserahkan kepada pihak sekolah rakyat.
jawaban no 3
3. Kepada para kelompok penduduk dengan pendidikan rendah di Lombok, saya ada usulan 2 program pelatihan pendidikan nonformal, yaitu
1) Program pelatihan Guru Al-Quran métode Maqdis
Latar Belakang: kurangnya jumlah guru yang berkualitas juga mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan
Tujuan: meningkatkan minat dan kecakapan membaca dan menulis al quran kepada penduduk dengan tingkat pendidikan rendah agar mereka mendapatkan ilmu seputar baca-tulis al quran
Program ini akan melibatkan pelatih yang bersertifikasi dengan mendatangkannya dari Bandung, Jawa Barat.
Teknis pelaksanaan: Dimulai dari membaca iqro’, anak-anak tersebut akan diajarkan baca-tulis Al-quran dengan metode yang menarik yaitu metode maqdis yang telah saya pelajari di sebuah LPQ di Bandung. Akan dibagikan pula buku Iqro dari jilid 1 sampai 6 dan juga Al-quran. Dengan itu, mereka nantinya dapat belajar sendiri karena sudah ada guru yang terlatih. Akan dikirimkan pula trainer untuk mengajarkan calon guru agar bisa mengajarkan Al-quran dengan baik sehingga dapat pula ada yang menjadi guru Al-quran dan mengajarkan ilmu ke generasi selanjutnya.
2)Pelatihan Marine Course dari mahasiswa perikanan & kelautan dari universitas seluruh Indonesia
Dengan didatangkannya mahasiswa jurusan perikanan dan kelautan dari luar daerah Lombok, misalnya dari FPIK Unpad atau Oceanografi ITB, masyarakat dengan pendidikan rendah diharapkan terbuka cakrawalanya setelah bertemu dengan mahasiswa pintar. Sehingga, muncul keinginan bagi mereka untuk juga turut menempuh pendidikan tinggi seperti para mahasiswa.