Minggu, 27 Juli 2025

Perikanan Tangkap dan Budi Daya

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang perikanan tangkap dan perikanan budi daya

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

Topik : Program Pemberdayaan Perikanan Tangkap dan Budi Daya di Kabupaten Lombok Timur
Pertanyaan :
  1. Bagaimana Anda menilai keberhasilan relatif antara program pemberdayaan perikanan tangkap dan budi daya di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan data pada tabel
  2. Dari lima aspek yang dinilai, aspek manakah yang menjadi keunggulan utama dari masing-masing program? Jelaskan alasan Anda
  3. Jika anda terpilih sebagai tim Pengabdi Muda dan melihat data ini, menurut Anda, aspek manakah yang paling membutuhkan perbaikan dalam program perikanan budi daya? Jelaskan dengan merujuk pada nilai dan kriteria
  4. Mengapa aspek “Sustainability” pada program perikanan budi daya dikategorikan sebagai “Tidak Berkelanjutan”? Gunakan data untuk mendukung jawaban Anda
Gambar Tanpa Teks


JAWABAN SAYA

jawaban no 1

1. Berdasarkan data pada tabel, terdapat 4 ketidaksesuaian simpulan antara kriteria dengan selang nilainya. Yang pertama ada pada aspek effectiveness perikanan budi daya, nilainya adalah 0,4825 yang mana itu seharusnya masuk kriteria ‘cukup efektif’, bukan efektif seperti pada tabel. Yang kedua pada aspek efficiency perikanan budi daya yang bernilai 0,0930 yang mana itu berada di antara 0,0870 sampai 0,1119 jadi seharusnya masuk kriteria ‘cukup efisien’, belum sampai ke efisien seperti pada tabel. Ketiga, pada aspek impact di perikanan tangkap seharusnya berkriteria ‘tidak berdampak’ bukan cukup berdampak karena nilainya 0,4231 yang mana angka itu berada di bawah nilai <0,5135 dengan kriteria tidak berdampak. Yang keempat adalah aspek impact pada perikanan budi daya seharusnya berkriteria ‘tidak berdampak’ karena bernilai 0,4710 yang mana itu berada di bawah <0,5135 yang berkriteria tidak berdampak, bukan cukup berdampak seperti di tabel.

jawaban no 2

2. Aspek yang menjadi keunggulan utama pada program perikanan tangkap adalah aspek RELEVANSI karena memiliki nilai tertinggi dan masuk ke kategori relevan. Sedangkan, aspek yang menjadi keunggulan utama pada program perikanan budi daya adalah aspek EFISIENSI karena memiliki nilai terdekat dengan batas atas nilai ‘cukup’. Caranya dengan mencari selisih paling tipis dari batas atas semua kriteria cukup. Pada kriteria cukup efisien perikanan budi daya, selisihnya adalah 0,0189 yang mana ini tertinggi dibandingkan nilai cukup lainnya. (selisih nilai asli dengan batas atas kriteria cukup relevan, cukup efektif,  dan cukup efisien, pada perikanan budi daya berturut-turut adalah 0,0967 , 0,1146, dan 0,0189)

Memang benar perikanan tangkap lebih relevan dengan masyarakat Kabupaten  Lombok Timur karena mereka hidup di lingkungan pesisir yang mana pasti keterampilan menangkap ikan sudah dikuasai sebagian besar warganya. Hanya memang pada aspek lainnya perlu ditingkatkan lagi supaya berhasil. Begitu pula di perikanan budi daya yang cukup efisien dalam proses budi dayanya. Namun perlu terus ditingkatkan terutama pada aspek sustainability.

jawaban no 3

3. Sebagai pengabdi muda dan melihat data ini, menurut saya aspek yang paling membutuhkan perbaikan dalam program perikanan budi daya adalah aspek SUSTAINABILITY atau berkelanjutan dan aspek IMPACT atau dampak. Keduanya berkategori TIDAK BERDAMPAK dan TIDAK BERKELANJUTAN. Perikanan budidaya memang efektif dan efisien meningkatkan laba peternakan ikan, namun belum dapat menjadi program yang berdampak dan berkelanjutan bagi masyarakat Lotim. Perikanan budidaya seperti pada tambak ikan memiliki beberapa kekurangan. Menurut nurhasanaquaculture,  budi daya ikan berpotensi pencemaran lingkungan, risiko penyakit dan hama, fluktuasi harga pasar, serta kebutuhan modal yang besar. Semua ini dapat ditangani dengan melibatkan semua pihak menggunakan pendekatan community-development yang dimediasi oleh para relawan pengabdi muda.

jawaban no 4

4. Aspek sustainibility pada pemberdayaan perikanan budi daya dikategorikan ‘tidak berkelanjutan’ karena banyak kendala yang cukup rumit dan sulit untuk ditangani. Perlu adanya program jangka panjang yang efektif untuk mengatasinya.  Menurut data di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur tahun 2013, potensi perikanan di Lombok timur paling banyak pada ikan air tawar ditemukan di hampir semua kecamatan (21 dari 22 kecamatan), perikanan tambak di 7 kecamatan, rumput laut 5 kecamatan, 5 kecamatan. (sumber data: https://lomboktimurkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/NjAjMg==/potensi-produksi-perikanan.html) saya tidak menemukan data lainnya mengenai ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar