BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Karbol wangi,
yang biasa dikenal sebagai cairan pembersih adalah suatu zat cair yang
mengandung non-ionic detergent dan desinfektan (penghilang kuman) yang
mengandung wewangian tertentu. Berbentuk cairan kental dengan warna bening
dan/atau bisa berbagai macam. Berfungsi sebagai pembersih sekaligus penghilang
kuman dan bakteri juga untuk menghilangkan bau. Karbol wangi biasa dipakai
untuk mengepel lantai kamar mandi, toilet, lantai rumah sakit, dan lain
sebagainya. Juga bisa digunakan untuk membersihkan kandang hewan, porselen,
tempat sampah, dan berbagai tempat lainnya yang dirasa memerlukan pembugaran
bahkan belakangan diketahui karbol wangi bisa juga untuk membasmi tikus.
Cairan karbol
wangi sepertinya sudah menjadi bahan pokok yang wajib dimiliki oleh seorang ibu
rumah tangga. Pemakaiannya sudah termasuk sangat sering, mengingat fungsinya
yang begitu berguna dalam hal kebersihan yang sudah tentu semua orang
menghendakinya. Namun, tak jarang ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, atau
siapapun yang telah menggunakan air karbol wangi, selepas itu sisa airnya
dibuang di sembarang lahan/tempat.
Bahan aktif
karbol wangi adalah 2,0% pine oil dan
1,5% cresylic Acid. Ini berdasarkan
yang tertera pada kemasan suatu merk karbol wangi yang bernama “SOS
Antibacterial” dengan wangi classic pine.
Dan berbagai jenis bahan kimia lain seperti CMC 30 gr, texapon, BKC
(Benzalkonium Chloride), polysorbate, parfum, pewarna, dan air.
Dari semua
bahan-bahan kimia yang terkandung dalam karbol wangi tersebut, tak ayal jika dalam
kemasan produk karbol wangi terdapat tulisan, “Hindari dari jangkauan
anak-anak, makanan atau minuman. Bila terkena mata, siram dengan air. Bila
iritasi tetap terjadi, konsultasi ke dokter. Jika tertelan, minum segelas air
dan minta pertolongan dokter.”
Hal ini
sepertinya menjadi indikasi bahaya karbol wangi jika terkena kontak dengan
makhluk hidup khususnya manusia. Bagaimana dengan tumbuhan? Bagaimana dampak
yang akan dirasakan oleh tumbuhan jika terkena atau tersiram cairan karbol
wangi mengingat banyak ibu rumah tangga yang selepas menggunakan air karbol
wangi, sisa airnya kerap kali di buang di sembarang lahan yang bisa jadi
terdapat tumbuhan yang sedang tumbuh di sana?
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Adakah dampak bagi tumbuhan yang tersiram air karbol
wangi?
2.
Apa dampak bagi tanaman yang tersiram air karbol wangi?
3.
Bagaimana air karbol wangi mempengaruhi pertumbuhan
tanaman?
1.3
Tujuan
Penelititan
1.
Memenuhi tugas mata pelajaran biologi.
2.
Mengetahui ada atau tidaknya dampak bagi tanaman yang
tersiram air karbol wangi.
3.
Mengetahui dampak tanaman yang tersiram air karbol wangi.
4.
Mengetahui bagaimana air karbol wangi mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
1.4
Hipotesis
Tanaman yang
tersiram air karbol wangi pertumbuhannya tidak akan optimal dan lama-kelamaan
akan mati
1.5
Variabel
Penelitian
Variabel
bebas : Pemberian air karbol wangi
Variabel
terikat : Pertumbuhan kacang merah yang telah diberi air karbol wangi
1.6 Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan penulis adalah dengan observasi langsung pada objek
penelitian dengan indikator kecambah biji kacang merah.
1.7
Waktu
Penelitian
Sabtu 24
Agustus 2013 s/d Kamis 28 Agustus 2013
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Landasan
Teori
Tumbuhan
adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat
irreversibel artinya tidak dapat kembali. Zat-zat yang dibutuhkan tanaman dalam
fase tumbuhnya antara lain adalah air, cahaya matahari untuk fotosintesis,
nitrogen untuk pertumbuhan vegetatif (tinggi, anakan, dan hijau daun), pospor
(P) untuk pertumbuhan akar, bunga, biji, buah, kalium untuk pembentukan protein
dan karbohidrat, kobalt untuk memperlancar aliran air, cupper (Cu) enzim
aktivator pembentuk pigmen, kalsium untuk pembentukan klorofil, dan lain-lain.
Karbol wangi,
yang biasa dikenal sebagai cairan pembersih adalah suatu zat cair yang mengandung
non-ionic detergent dan desinfektan (penghilang kuman) yang mengandung
wewangian tertentu. Berbentuk cairan kental dengan warna bening dan/atau bisa
berbagai macam. Berfungsi sebagai pembersih sekaligus penghilang kuman dan
bakteri juga untuk menghilangkan bau. Karbol wangi biasa dipakai untuk mengepel
lantai kamar mandi, toilet, lantai rumah sakit, dan lain sebagainya. Juga bisa
digunakan untuk membersihkan kandang hewan, porselen, tempat sampah, dan
berbagai tempat lainnya yang dirasa memerlukan pembugaran bahkan belakangan
diketahui karbol wangi bisa juga untuk membasmi tikus.
Bahan aktif
karbol wangi adalah 2,0% pine oil dan
1,5% cresylic Acid. Ini berdasarkan
yang tertera pada kemasan suatu merk karbol wangi yang bernama “SOS
Antibacterial” dengan wangi classic pine.
Dan berbagai jenis bahan kimia lain seperti CMC 30 gr, texapon, BKC
(Benzalkonium Chloride), polysorbate, parfum, pewarna, dan air.
Air diserap
ke dalam akar secara osmosis melalui
rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan
besar karena molekul air polar
menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian
atas. Sebagian besar ion bergerak
melalui simplas dari epidermis akar ke
xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran
tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stoma yang
membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka,
terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam
atmosfer. Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat
dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan
menjadi layu bahkan mati.
BAB 3
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
1.
Wadah plastik 3 buah
2.
Spidol
3.
Gelas ukur
4.
Biji kacang merah 3 buah
5.
Kapas secukupnya
6.
Air 600ml
7.
Karbol wangi 3ml
8.
Mistar
3.2 Prosedur Penelitian
1)
Siapkan 3 buah wadah, beri tanda wadah A, B, dan C!
2)
Rendam 3 buah biji kacang merah dalam air selama satu
jam!
3)
Basahi kapas dengan air murni lalu masukan kapas ke dalam
masing-masing wadah!
4)
Letakan masing-masing satu biji kacang merah di atas
kapas yang ada di dalam wadah- wadah tadi, kemudian didiamkan. Setelah 48 jam,
amati dan ukur pertumbuhan panjangnya!
5)
Siapkan cairan karbol wangi dan air. Buat campuran dengan
perbandingan 1:300, 1:200, dan 1:100 (dalam satuan mili liter)!
6)
Semprotkan campuran karbol wangi dan air dengan
perbandingan 1:300 ke dalam wadah A,
1:200 ke dalam wadah B, dan 1:100 ke dalam wadah C!
7)
Lakukan penyemprotan dengan frekuensi 2 hari sekali!
8)
Amati dan ukur pertumbuhan batang kecambah kacang merah
tersebut perharinya!
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Tinggi Tanaman
·
48 jam pertama :
Tanaman A =
3mm
Tanaman B =
2mm
Tanaman C =
2mm
·
Semprotan pertama (hari ke 3) :
A. 1 : 300 =
15mm
B. 1 : 200 =
12mm
C. 1 : 100 =
10mm
·
Hari ke 4 :
A.
1 : 300 = 29mm
B.
1 : 200 = 25mm
C.
1 : 100 = 10mm
·
Semprotan kedua (hari ke 5) :
A.
1 : 300 = 55mm
B.
1 : 200 = 50mm
C.
1 : 100 = 10mm
·
Hari ke 6 :
A. 1 : 300 =
64mm
B. 1 : 200 =
60mm
C. 1 : 100 =10mm
4.2 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
·
48 jam pertama :
Tanaman A =
3mm
Tanaman B =
2mm
Tanaman C =
2mm
·
Semprotan pertama (hari ke 3) :
A. 1 : 300 = 12mm
B. 1 : 200 = 10mm
C. 1 : 100 = 8mm
·
Hari ke 4 :
A.
1 : 300 =
14mm
B.
1 : 200 =
13mm
C.
1 : 100 =
0mm
·
Semprotan kedua (hari ke 5) :
A.
1 : 300 =
26mm
B.
1 : 200 =
25mm
C.
1 : 100 =
0mm
·
Hari ke 6 :
A. 1 : 300 =
9mm
B. 1 : 200 =
10mm
C. 1
: 100 = 0mm
·
Gambar :
48 jam
pertama
Setelah
semprotan pertama (hari ke3)
·
Grafik :
Grafik
Pertumbuhan Tinggi Kecambah yang Diberi Air Karbol Wangi
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kecambah yang
tumbuh pada media yang bersih akan lebih optimal pertumbuhannya dibanding di
tempat yang kotor dan terkontaminasi air karbol wangi. Ini terlihat dari
panjang kecambah setelah disemprotkan air bercampur karbol wangi,
pertumbuhannya menjadi lebih lambat.
Banyak
sedikitnya konsentrasi di dalam campuran karbol wangi dan air juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan kecambah. Kecambah yang disemprotkan larutan karbol wangi
dalam air dengan konsentrasi lebih tinggi yakni 1:100, pertumbuhannya menjadi
lebih lambat dibandingkan dengan yang konsentrasinya lebih rendah yaitu 1:300 .
Jadi ternyata,
tanaman jika terus menerus disemprotkan air yang telah bercampur karbol wangi
hasilnya akan buruk. Dibuktikan dengan kecambah yang telah disemprotkan air
karbol wangi, warna batangnya menjadi agak sedikit kehitaman.
5.2
Saran
Lebih baik tidak membuang bekas air pengepel
lantai ke tanah. Buang saja ke selokan. Kemudian, jika ingin menggunakan karbol
wangi untuk kebutuhan sehari-hari, gunakanlah secukupnya, jangan terlalu
banyak.
Campuran yang dianjurkan :
1 : 10 untuk
menghilangkan bau di toilet, selokan, tempat sampah
dll.
1 : 80 untuk
mengepel lantai.