Jumat, 24 Januari 2014

Pengaruh Karbol Wangi terhadap Perkecambahan



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Karbol wangi, yang biasa dikenal sebagai cairan pembersih adalah suatu zat cair yang mengandung non-ionic detergent dan desinfektan (penghilang kuman) yang mengandung wewangian tertentu. Berbentuk cairan kental dengan warna bening dan/atau bisa berbagai macam. Berfungsi sebagai pembersih sekaligus penghilang kuman dan bakteri juga untuk menghilangkan bau. Karbol wangi biasa dipakai untuk mengepel lantai kamar mandi, toilet, lantai rumah sakit, dan lain sebagainya. Juga bisa digunakan untuk membersihkan kandang hewan, porselen, tempat sampah, dan berbagai tempat lainnya yang dirasa memerlukan pembugaran bahkan belakangan diketahui karbol wangi bisa juga untuk membasmi tikus.
Cairan karbol wangi sepertinya sudah menjadi bahan pokok yang wajib dimiliki oleh seorang ibu rumah tangga. Pemakaiannya sudah termasuk sangat sering, mengingat fungsinya yang begitu berguna dalam hal kebersihan yang sudah tentu semua orang menghendakinya. Namun, tak jarang ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, atau siapapun yang telah menggunakan air karbol wangi, selepas itu sisa airnya dibuang di sembarang lahan/tempat.
Bahan aktif karbol wangi adalah 2,0% pine oil dan 1,5% cresylic Acid. Ini berdasarkan yang tertera pada kemasan suatu merk karbol wangi yang bernama “SOS Antibacterial” dengan wangi classic pine. Dan berbagai jenis bahan kimia lain seperti CMC 30 gr, texapon, BKC (Benzalkonium Chloride), polysorbate, parfum, pewarna, dan air.
Dari semua bahan-bahan kimia yang terkandung dalam karbol wangi tersebut, tak ayal jika dalam kemasan produk karbol wangi terdapat tulisan, “Hindari dari jangkauan anak-anak, makanan atau minuman. Bila terkena mata, siram dengan air. Bila iritasi tetap terjadi, konsultasi ke dokter. Jika tertelan, minum segelas air dan minta pertolongan dokter.”
Hal ini sepertinya menjadi indikasi bahaya karbol wangi jika terkena kontak dengan makhluk hidup khususnya manusia. Bagaimana dengan tumbuhan? Bagaimana dampak yang akan dirasakan oleh tumbuhan jika terkena atau tersiram cairan karbol wangi mengingat banyak ibu rumah tangga yang selepas menggunakan air karbol wangi, sisa airnya kerap kali di buang di sembarang lahan yang bisa jadi terdapat tumbuhan yang sedang tumbuh di sana?
1.2  Rumusan Masalah
1.      Adakah dampak bagi tumbuhan yang tersiram air karbol wangi?
2.      Apa dampak bagi tanaman yang tersiram air karbol wangi?
3.      Bagaimana air karbol wangi mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
1.3  Tujuan Penelititan
1.      Memenuhi tugas mata pelajaran biologi.
2.      Mengetahui ada atau tidaknya dampak bagi tanaman yang tersiram air karbol wangi.
3.      Mengetahui dampak tanaman yang tersiram air karbol wangi.
4.      Mengetahui bagaimana air karbol wangi mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
1.4  Hipotesis
Tanaman yang tersiram air karbol wangi pertumbuhannya tidak akan optimal dan lama-kelamaan akan mati
1.5  Variabel Penelitian
Variabel bebas : Pemberian air karbol wangi
Variabel terikat : Pertumbuhan kacang merah yang telah diberi air karbol wangi
1.6  Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah dengan observasi langsung pada objek penelitian dengan indikator kecambah biji kacang merah.
1.7  Waktu Penelitian
Sabtu 24 Agustus 2013 s/d Kamis 28 Agustus 2013





BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1  Landasan Teori
Tumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat irreversibel artinya tidak dapat kembali. Zat-zat yang dibutuhkan tanaman dalam fase tumbuhnya antara lain adalah air, cahaya matahari untuk fotosintesis, nitrogen untuk pertumbuhan vegetatif (tinggi, anakan, dan hijau daun), pospor (P) untuk pertumbuhan akar, bunga, biji, buah, kalium untuk pembentukan protein dan karbohidrat, kobalt untuk memperlancar aliran air, cupper (Cu) enzim aktivator pembentuk pigmen, kalsium untuk pembentukan klorofil, dan lain-lain.
Karbol wangi, yang biasa dikenal sebagai cairan pembersih adalah suatu zat cair yang mengandung non-ionic detergent dan desinfektan (penghilang kuman) yang mengandung wewangian tertentu. Berbentuk cairan kental dengan warna bening dan/atau bisa berbagai macam. Berfungsi sebagai pembersih sekaligus penghilang kuman dan bakteri juga untuk menghilangkan bau. Karbol wangi biasa dipakai untuk mengepel lantai kamar mandi, toilet, lantai rumah sakit, dan lain sebagainya. Juga bisa digunakan untuk membersihkan kandang hewan, porselen, tempat sampah, dan berbagai tempat lainnya yang dirasa memerlukan pembugaran bahkan belakangan diketahui karbol wangi bisa juga untuk membasmi tikus.
Bahan aktif karbol wangi adalah 2,0% pine oil dan 1,5% cresylic Acid. Ini berdasarkan yang tertera pada kemasan suatu merk karbol wangi yang bernama “SOS Antibacterial” dengan wangi classic pine. Dan berbagai jenis bahan kimia lain seperti CMC 30 gr, texapon, BKC (Benzalkonium Chloride), polysorbate, parfum, pewarna, dan air.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.






















BAB 3
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
1.      Wadah plastik 3 buah
2.      Spidol
3.      Gelas ukur
4.      Biji kacang merah 3 buah
5.      Kapas secukupnya
6.      Air 600ml
7.      Karbol wangi 3ml
8.      Mistar
3.2 Prosedur Penelitian
1)      Siapkan 3 buah wadah, beri tanda wadah A, B, dan C!
2)      Rendam 3 buah biji kacang merah dalam air selama satu jam!
3)      Basahi kapas dengan air murni lalu masukan kapas ke dalam masing-masing wadah!
4)      Letakan masing-masing satu biji kacang merah di atas kapas yang ada di dalam wadah- wadah tadi, kemudian didiamkan. Setelah 48 jam, amati dan ukur pertumbuhan panjangnya!
5)      Siapkan cairan karbol wangi dan air. Buat campuran dengan perbandingan 1:300, 1:200, dan 1:100 (dalam satuan mili liter)!
6)      Semprotkan campuran karbol wangi dan air dengan perbandingan  1:300 ke dalam wadah A, 1:200 ke dalam wadah B, dan 1:100 ke dalam wadah C!
7)      Lakukan penyemprotan dengan frekuensi 2 hari sekali!
8)      Amati dan ukur pertumbuhan batang kecambah kacang merah tersebut  perharinya!


BAB 4
HASIL PENELITIAN


4.1 Tinggi Tanaman
·         48 jam pertama :
Tanaman A           = 3mm
Tanaman B           = 2mm
Tanaman C           = 2mm
·         Semprotan pertama (hari ke 3) :
A.    1 : 300             = 15mm
B.    1 : 200             = 12mm
C.    1 : 100             = 10mm
·         Hari ke 4 :
A.    1 : 300             = 29mm
B.    1 : 200             = 25mm
C.    1 : 100             = 10mm          
·         Semprotan kedua (hari ke 5) :
A.    1 : 300             = 55mm
B.    1 : 200             = 50mm
C.    1 : 100             = 10mm
·         Hari ke 6 :
A. 1 : 300              = 64mm
B. 1 : 200              = 60mm
C. 1 : 100              =10mm
4.2 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
·         48 jam pertama :
Tanaman A           = 3mm
Tanaman B           = 2mm
Tanaman C           = 2mm
·         Semprotan pertama (hari ke 3) :
A.      1 : 300             = 12mm
B.      1 : 200             = 10mm
C.      1 : 100             = 8mm
·         Hari ke 4 :
A.      1 : 300             = 14mm
B.      1 : 200             = 13mm
C.      1 : 100             = 0mm
·         Semprotan kedua (hari ke 5) :
A.      1 : 300             = 26mm
B.      1 : 200             = 25mm
C.      1 : 100             = 0mm
·         Hari ke 6 :
A. 1 : 300              = 9mm
B. 1 : 200              = 10mm
C. 1 : 100              = 0mm







·         Gambar :
48 jam pertama
Setelah semprotan pertama (hari ke3)














·         Grafik :
Grafik Pertumbuhan Tinggi Kecambah yang Diberi Air Karbol Wangi


























BAB 5
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Kecambah yang tumbuh pada media yang bersih akan lebih optimal pertumbuhannya dibanding di tempat yang kotor dan terkontaminasi air karbol wangi. Ini terlihat dari panjang kecambah setelah disemprotkan air bercampur karbol wangi, pertumbuhannya menjadi lebih lambat.
Banyak sedikitnya konsentrasi di dalam campuran karbol wangi dan air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah. Kecambah yang disemprotkan larutan karbol wangi dalam air dengan konsentrasi lebih tinggi yakni 1:100, pertumbuhannya menjadi lebih lambat dibandingkan dengan yang konsentrasinya lebih rendah yaitu 1:300 .
Jadi ternyata, tanaman jika terus menerus disemprotkan air yang telah bercampur karbol wangi hasilnya akan buruk. Dibuktikan dengan kecambah yang telah disemprotkan air karbol wangi, warna batangnya menjadi agak sedikit kehitaman.   
5.2  Saran
Lebih baik tidak membuang bekas air pengepel lantai ke tanah. Buang saja ke selokan. Kemudian, jika ingin menggunakan karbol wangi untuk kebutuhan sehari-hari, gunakanlah secukupnya, jangan terlalu banyak.
Campuran yang dianjurkan :
1 : 10 untuk menghilangkan bau di toilet, selokan, tempat sampah dll.                        
1 : 80 untuk mengepel lantai.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar