Minggu, 27 Juli 2025

Kegiatan Pengabdi Muda

Jawaban pertanyaan soal studi kasus PM 13 tentang kegiatan pengabdi muda

oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

Apakah kegiatan pengabdi muda #13 termasuk dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat?
*
Jelaskan alasan Anda memilih jawaban diatas? (termasuk/tidaktermasuk/belum termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat?)
*

 

JAWABAN SAYA

Kegiatan pengabdi muda #13 pastinya TERMASUK dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat karena dapat membantu masyarakat menjadi berdaya dan berkemampuan untuk mengembangkan potensi orang-orang yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Mereka mampu mengatasi masalahnya sendiri secara komunal dengan menjalankan program-program hasil prakarsa Pengabdi Muda #13 sehingga mereka dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dialami. 

Seperti saat dilaksanakan kegiatan pengabdi muda di Sumbawa yang saya tahu saat itu ada program pembuatan lilin dari pemanfaatan limbah minyak goreng. Minyak goreng bekas yang biasanya hanya dibuang dan menimbulkan masalah kini bisa menjadi lilin yang lebih berguna dan bahkan memiliki nilai jual. Masyarakat yang tadinya tidak berdaya, tidak tahu cara mengolah minyak goreng bekas, kini menjadi berdaya dan mampu merasakan manfaat dari program kerja yang diadakan para relawan pengabdi muda di sana. Mereka sangat senang. Program pengabdi muda sangat bermanfaat.

Tarif Drone 2 Juta

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang Tarif Drone 2 Juta

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

Topik:  Adanya Kenaikan Tarif Menerbangkan Drone di Taman Nasional*
Latar Belakang:
Sejak 30 Oktober 2024, pemerintah menerapkan kebijakan baru terkait penggunaan drone di kawasan Taman Nasional. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024, setiap pengguna drone dikenakan tarif Rp 2 Juta unit per hari. Kebijakan ini menuai pro dan kontra, terutama di kalangan wisatawan yang ingin mendokumentasikan keindahan alam melalui drone.
Pertanyaan:
  1. Menurut Anda, apakah kebijakan ini sudah sesuai? Jelaskan alasan Anda dengan mempertimbangkan aspek konservasi, regulasi pariwisata serta dampaknya bagi wisatawan dan pelaku industri kreatif.
  2. Jika Anda menjadi tim Pengabdi Muda dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat kepada pemerintah setempat, program atau solusi apa yang akan Anda usulkan untuk mengatasi kontra pada permasalahan ini? Jelaskan dengan pendekatan yang konkret dan aplikatif!

 

JAWABAN SAYA

jawaban no 1

1.Menurut saya, kebijakan ini tidak sesuai dan tidak selaras dengan sustainability pariwisata. Mengapa? Karena 2 juta itu terlalu mahal. Katanya untuk meningkatkan pendapatan non-pajak bagi pemerintah tapi kenapa mahal. Tingginya harga menerbangkan drone ini menimbulkan kecurigaan akan apa yang sebenarnya ditutupi oleh pemerintah. Apakah benar isunya ada ladang ganja yang sengaja ditutupi pemerintah? Atau ada aktivitas tambang yang merusak atau pembangunan villa dan tempat wisata di lokasi penghijauan? Kita tidak tahu. Mengapa drone berbayar sementara layangan bebas beterbangan?

jawaban no 2

2. Jika saya menjadi tim pengabdi muda, saya akan mengusulkan kepada pemerintah setempat untuk menurunkan harga tarif penerbangan drone dengan cara berkirim surat. Juga membuat petisi untuk pembebasan penerbangan drone secara gratis. Petisi ini ditandatangani oleh warga masyarakat taman nasional, pelaku industri konten kreator, dan masyarakat secara umum.

Keramba Ikan Air Tawar

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang Keramba Ikan Air Tawar

oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

TOPIK: Program Pemberdayaan Masyarakat melalui Keramba Ikan Air Tawar.*
Latar Belakang:
Program Keramba Ikan Air Tawar ditawarkan sebagai salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi berbasis potensi lokal. Namun, dalam implementasinya, terdapat berbagai kendala yang perlu dipahami melalui social mapping agar program dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Pertanyaan:
  1. Berdasarkan matrik kendala dalam tabel, apakah tantangan yang disajikan sudah mencerminkan analisis yang komprehensif dalam tahap social mapping? Jika menurut Anda masih kurang, aspek apa yang perlu ditambahkan agar analisis kendala lebih lengkap?
  2. Lihat bagian Alternatif Solusi" dalam tabel. Menurut Anda, apakah solusi yang ditawarkan sudah relevan dengan permasalahan yang diangkat? Jika belum, berikan alternatif solusi yang lebih teapt berdasarkan data yang tersedia dalam matrik kendala. Jelaskan alasan Anda?
Gambar Tanpa Teks

JAWABAN SAYA

jawaban no 1 

1.Dalam tahap social mapping, analisis harus tepat dan menyeluruh agar dapat menghasilkan solusi yang efektif. Menurut saya, tantangan yang disajikan dalam tabel matrik kendala program keramba ikan air tawar sudah cukup mencerminkan analisis namun BELUM KOMPREHENSIF. Ini hanya dapat dilakukan untuk jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang ini belum cukup. Perlu adanya tambahan analisis data dari sumber DATA SEKUNDER seperti misalnya data capaian hasil ternak ikan, data sensus warga yang menggunakan keramba, data pasar, data luas keramba, dan lain-lain. Analisis terhadap dampak negatif keramba juga perlu dinilai seperti tentang rumitnya pemeliharaan, ketergantungan pada regulasi, mahalnya infrastruktur, dan dampak lingkungannya. Dengan lengkapnya data primer dan sekunder, solusi yang muncul diharapkan akan lebih efektif dan komprehensif sehingga program ini akan berjalan sesuai dengan tujuannya.

jawaban no 2

2. Berdasarkan matrik kendala dalam tabel, menurut saya alternatif solusi yang ditawarkan ada yang sudah sesuai dan ada yang belum. Untuk permaslahan nomor (1) dan (3) itu sudah sesuai. Akan tetapi, pada permasalahan nomor (2) tentang sarana dan prasarana menurut saya masih kurang tepat. Menambah keramba ikan itu bukanlah solusi yang efektif. Penambahan keramba hanya akan meningkatkan biaya operasional dan akan membebani petani dan CSR. Solusi yang tepat untuk masalah sarana dan pra sarana ini menurut saya adalah dengan memelihara keramba yang sudah ada dan melindunginya dari ancaman kerusakan, seperti dengan pengadaan indikator kimia pencemaran air, membuat sensor keamanan dari predator, dan otomatisasi pakan ikan. Solusi-solusi ini lebih efektif karena menunjang keberlanjutan program keramba ikan air tawar dalam jangka panjang dan memitigasi masalah-masalah yang dapat terjadi. Percuma meningkatkan laba jika tidak sustainable.

Local Hero

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang Local Hero

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

TOPIK: Meningkatnya Kunjungan Pariwisata di Labuan Bajo dan Serapan Tenaga Kerja Local Hero Manggrai Barat di Sektor Pariwisata.*
Latar Belakang :
Seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di Labuan Bajo, sektor pariwisata turut mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini membuka lebih banyak peluang kerja bagi local hero asli Manggarai Barat, yang berperan dalam berbagai aspek industri pariwisata, seperti perhotelan, kuliner, transportasi dan pemandu wisata. Namun, dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan tetap perlu diperhatikan.

Pertanyaan:
  1. Berdasarkan grafik yang disajikan, apakah data tersebut sudah mencerminkan kondisi yang relevan dan akurat mengenai serapan tenaga kerja lokal di sektor pariwsata Labuan Bajo? Jelaskan analisis Anda!
  2. Jika Anda menjadi tim Pengabdi Muda dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat kepada pemerintah Manggarai Barat, strategi apa yang akan Anda tawarkan agar pariwisata Labuan Bajo terus berkembang, sehingga lebih banyak masyarakat lokal mendapatkan pekerjaan dan angka pengangguran dapat berkurang? Jelaskan dengan pendekatan yang konkret dan aplikatif!
Gambar Tanpa Teks

JAWABAN SAYA 

jawaban no 1

1. Menurut saya, data dalam grafik tersebut BELUM mencerminkan serapan tenaga kerja lokal atau local heroes asli Manggarai Barat, Labuan Bajo. Dari judul tabel 1 dan tabel 5 saja tidak ada yang menjelaskan mengenai ‘serapan tenaga kerja lokal’, hanya kunjungan wisatawan dalam tabel 1 yang tidak relevan dengan tenaga kerja. Dalam tabel 5 pun hanya tertera kolom WNA dan WNI yang mana WNI tersebut belum jelas apakah dari orang lokal asli Bajo atau Indonesia bagian lain. Yang sedang viral Agam Rinjani saja bukan orang lokal asli Lombok melainkan dari Makassar. Menurut saya perlu ditambahkan kolom jumlah sensus keseluruhan warga Manggarai Barat usia produktif ada berapa orang, lalu kolom jumlah warga yang bekerja di sektor pariwisata ada berapa orang. Maka dari situ akan terlihat selisih serapannya dan dapat dianalisis.

Jawaban no 2

2. Strategi yang saya tawarkan kepada pemerintah Manggarai Barat untuk meningkatkan pariwisata dan mengurangi jumlah pengangguran adalah dengan program pendidikan kepada warga untuk menghandle pariwisata sejak dini seperti dengan MENDIRIKAN SEKOLAH KEJURUAN PARIWISATA DARI TINGKAT SMP/SLTP. Di sekolah kejuruan tersebut diajarkan segala ilmu yang berkaitan tentang pariwisata dan terapannya dalam kehidupan. Dengan semakin cerdasnya masyarakat, kualitas SDM dan pelayanan pariwisata akan meningkat, peluang kerja akan semakin terbuka, lapangan pekerjaan bertambah, dan kesejahteraan masyarakat Labuan Bajo melesat.

Pink Beach


Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang Pink Beach

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia

PERTANYAAN

TOPIK: Potensi Daya Tarik Wisata Pink Beach, Labuan Bajo.*
Latar Belakang:
Pink Beach merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Labuan Bajo yang memiliki daya tarik unik berupa pasir berwarna merah muda, air laut yang jernih, serta keanekaragaman hayati bawah laut yang menakjubkan. Namun, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, diperlukan strategi pengelolaan dan promosi yang tepat dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi daya tarik wisata ini.

Pertanyaan:
  1. Berdasarkan matrik faktor intenal dan eksternal (IFAS & EFAS) yang disajikan, strategi apa yang akan Anda rekomendasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pantai Pink Beach, Labuan Bajo? Jelaskan dengan menggunakan pendekatan yang konkret dan aplikatif!

Gambar Tanpa Teks 

JAWABAN SAYA

Strategi yang saya rekomendasikan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pantai Pink Beach adalah dengan membuka open-trip yang dikemas dalam bentuk wisata edukasi yang menarik. Contohnya, trip ke Pink Beach dengan dibarengi misi mengedukasi masyarakat akan pentingnya sanitasi pembuangan seperti toilet yang minim tersedia di lokasi wisata. 

Tren pariwisata alam lestari juga dapat dipakai dalam kemasan open trip lainnya, seperti penanaman pohon bakau di sekitar pink beach untuk  meminimalisir pencemaran air laut dan bencana alam lain. 

Selain itu, strategi sentralisasi sistem informasi pariwisata juga perlu diadakan. Setiap wisatawan yang akan berkunjung ke pantai Pink Beach akan mendaftar ke hanya satu travel agent utama khusus Pink Beach sehingga segala halnya akan terdata. Dengan begitu, ancaman-ancaman yang ada dapat diminimalisasi. Juga, persaingan antar destinasi akan menyusut dan kerusakan terumbu karang oleh wisatawan akan terantisipasi. Semua strategi itu harus dibarengi dengan dilengkapinya sarana-prasarana yang baik di sana sehingga minat wisatawan untuk datang ke Pantai Pink Beach akan meningkat.

Reklamasi

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang Reklamasi

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

TOPIK: Persepsi dan Preferensi Masyarakat terhadap Dampak Reklamasi Pantai Pasca Pembangunan di Labuan Bajo.*
Latar Belakang:
Reklamasi pantai di Labuan Bajo membawa dampak bagi masyarakat, baik dari sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Persepsi dan preferensi masyarakat terhadap dampak reklamasi ini dapat memberikan gambaran mengenai sejauh mana kebijakan pembangunan telah sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.

Pertanyaan:
  1. Berdasarkan Diagram Kartesius dibawah ini, bagaimana pendapat Anda mengenai persepsi dan preferensi masyarakat terkait dampak reklamasi pantai di Labuan Bajo? Jelaskan analisis Anda secara mendalam!
  2. Jika Anda menjadi seorang Pengabdi Muda, bentuk edukasi seperti apa yang akan Anda berikan kepada masyarakat yang terdampak reklamasi pantai di Labuan Bajo? jelaskan metode dan pendekatan yang akan Anda gunakan!

Gambar Tanpa Teks 

JAWABAN SAYA

Pendapat saya terhadap persepsi dan preferensi masyarakat Labuan Bajo dalam proyek reklamasi yaitu terdapat dampak positif dan negatif. Proyek reklamasi mesti didukung oleh sistem yang mumpuni baik dari segi kualitas SDM, lingkungan, ekonomi, dan sistem pariwisata. Di negara maju seperti Singapura, proyek reklamasi sudah tentu berhasil. Labuan Bajo? Saya kira masih jauh mengingat warga masyarakatnya yang masih  banyak berada di bawah garis kemiskinan. Terlihat pada titik nomor (4), (5), dan (7) dalam diagram, aspek kesejahteraan sosial masyarakat Labuan Bajo seperti ‘penurunan hasil tangkapan’ dan ‘penerimaan upah masyarakat’masih rendah. Selain itu, aspek lingkungan juga menjadi yang hal paling terdampak dari reklamasi ini seperti ditunjukkan oleh titik nomor (6) ‘penurunan kualitas ekosistem bawah laut’ yang berada di kuadran III yang artinya menunjukkan dampak terrendah. Menurut laman media.neliti.com, mata pencaharian sebagian besar masyarakat Labuan Bajo adalah nelayan yang pastinya sangat bergantung dari hasil tangkapan berkualitas dari ekosistem yang masih bagus jika tanpa reklamasi. 

Berbeda dengan lingkungan, dalam konteks ekonomi, pembangunan reklamasi ini cenderung membawa dampak positif bagi warga sekitar (sumber: ejournal Undip).  Seperti yang terlihat pada titik nomor (2) ‘menunjang perekonomian’ menempati kuadran I yang berarti memiliki dampak positif yang signifikan. Aspek ekonomi-pariwisata juga menunjukkan dampak positif dari proyek reklamasi seperti terlihat pada titik nomor (3) dan (1). Kesimpulannya, dapat dikatakan reklamasi belum sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat Labuan Bajo.

Kemiskinan dan Tingkat Pendidikan



Jawaban pertanyaan soal studi kasus PM 13 tentang Kemiskinan dan Tingkat Pendidikan

oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

Topik : Masalah Kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara

Latar Belakang :
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pertanian, dan kelautan. Namun demikian, tingkat kemiskinan di KLU masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2022, mayoritas penduduk berada pada jenjang pendidikan rendah. Jumlah penduduk yang tidak/belum sekolah mencapai 90.223 orang (gabungan laki-laki dan perempuan), dan hanya sebagian kecil yang menamatkan pendidikan tinggi (Strata I: 6.708 orang, Strata II & III: hanya 229 orang).

Rendahnya tingkat pendidikan ini dipandang sebagai salah satu penyebab utama kemiskinan, karena keterbatasan dalam mengakses pekerjaan formal, usaha produktif, dan keterlibatan dalam sektor pariwisata yang berorientasi layanan dan kualitas.

Pertanyaan :

  1. Jelaskan hubungan antara tingkat pendidikan yang rendah dan tingginya tingkat kemiskinan di Lombok Utara.
  2. Apa strategi jangka pendek dan jangka panjang yang bisa diterapkan oleh pemerintah maupun organisasai pemuda (jika kamu terpilih menjadi tim pengabdi muda #13 dan mewakili organisasi arahpemuda) untuk menurunkan angka kemiskinan melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan?
  3. Rancanglah satu program pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan informal/non-formal (misalnya pelatihan keterampilan, kursus bahasa asing, pelatihan wirausaha) yang bisa langsung menyasar kelompok penduduk dengan pendidikan rendah di Lombok Utara.

Gambar Tanpa Teks

JAWABAN SAYA

jawaban no 1

1.Tingkat pendidikan yang rendah tentu saja sangat berhubungan dengan tingginya tingkat kemiskinan di Lombok utara. Data BPS menunjukkan, 74% angka putus sekolah berasal dari keluarga tidak mampu. Orang yang yang tidak mengenyam pendidikan akan mengalami hambatan-hambatan yang membatasi kesempatan mereka untuk menaikkan tingkat finansial. Kemapanan finansial seringkali dikaitkan dengan pekerjaan. Anak-anak yang tidak bersekolah biasanya nantinya akan sulit mendapatkan pekerjaan karena kurangnya keterampilan. Mereka tidak produktif dan tidak memiliki kesadaran akan hak-hak, peluang, dan informasi lainnya. Masyarakat berpendidikan rendah biasanya akan terkungkung dalam lingkarang setan kemiskinan karena keluarganya yang miskin tidak mampu memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.

Permasalahan selanjutnya yang pernah saya temukan sendiri secara langsung di Lombok Utara adalah banyak anak-anak remaja di Lombok yang belum bisa membaca Al-quran. Padahal mereka sangat ingin bisa mempelajari Al-quran. Pada 2018 lalu saya pernah mengunjungi 3 dusun di lombok dengan kesenjagan dalam kemampuan baca-tulis alquran yang sangat jauh. Di antaranya dusun Baturakit, dusun Semokan Ruak, dusun Sembagek, dan beberapa desa adat lainnya. Anak-anak di dusun Baturakit hafal surah Yasiin sementara di dusun Sembagek, remaja berusia 20an tahun tidak tahu huruf alif-ba-ta. Kesenjaangan kemampuan baca-tulis Alquran di 3 dusun ini sangat jauh padahal jarak geografisnya berbatasan. 

jawaban no 2

2. Strategi jangka pendek yang saya usulkan menyasar kepada memperbaiki bangunan sekolah yang rusak dan mengancam keselamatan siswa yaitu dengan memugarkan ruang kelas dan perpustakaan agar nyaman dipakai kegiatan belajar-mengajar, seperti mengecat ulang, memperbaiki meja-kursi yang rusak, pengarsipan buku-buku, dan melengkapi sarana prasarana belajar. Melengkapi buku-buku di perpustakaan juga menjadi fokus utama karena dengan meningkatkan jumlah buku akan meningkatkan pula minat pada literasi membaca anak-anak Lombok Utara.

Strategi jangka panjang untuk meningkatkan pendidikan dan mengentaskan kemiskinan adalah dengan membangun SEKOLAH RAKYAT berbasis asrama (boarding school). Sekolah rakyat yang saya ketahui adalah sekolah yang bukan negeri, bukan swasta, ditujukan untuk masyarakat dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Dengan adanya sekolah rakyat, tidak hanya mereka yang mampu secara finansial saja yang dapat mengenyam pendidikan, tetapi juga mereka yang termasuk fakir miskin. Siapapun anak yang bahkan tidak memiliki identitas seperti akta kelahiran, KTP, atau KIP dapat berhak bersekolah di sekolah rakyat. Di sekolah rakyat, semua biaya operasional diberikan oleh pemerintah melalui dinas sosial. Dengan basis menginap di asrama, seluruh siswa sekolah rakyat akan terpantau kehidupannya 24 jam dan akan terlatih soal habituasi yang baik sehari-hari dari guru-guru yang berkualitas juga. Harapannya, keluarga di rumah juga jadi terbantu dengan adanya sekolah rakyat ini karena beban penghidupan dan pendidikan anak menjadi diserahkan kepada pihak sekolah rakyat.

jawaban no 3

3. Kepada para kelompok penduduk dengan pendidikan rendah di Lombok, saya ada usulan 2 program pelatihan pendidikan nonformal, yaitu

1) Program pelatihan Guru Al-Quran métode Maqdis

Latar Belakang: kurangnya jumlah guru yang berkualitas juga mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan 

Tujuan: meningkatkan minat dan kecakapan membaca dan menulis al quran kepada penduduk dengan tingkat pendidikan rendah agar mereka mendapatkan ilmu seputar baca-tulis al quran 

Program ini akan melibatkan pelatih yang bersertifikasi dengan mendatangkannya dari Bandung, Jawa Barat.

Teknis pelaksanaan: Dimulai dari membaca iqro’, anak-anak tersebut akan diajarkan baca-tulis Al-quran dengan metode yang menarik yaitu  metode maqdis yang telah saya pelajari di sebuah LPQ di Bandung. Akan dibagikan pula buku Iqro dari jilid 1 sampai 6 dan juga Al-quran. Dengan itu, mereka nantinya dapat belajar sendiri karena sudah ada guru yang terlatih. Akan dikirimkan pula trainer untuk mengajarkan calon guru agar bisa mengajarkan Al-quran dengan baik sehingga dapat pula ada yang menjadi guru Al-quran dan mengajarkan ilmu ke generasi selanjutnya.

2)Pelatihan Marine Course dari mahasiswa perikanan & kelautan dari universitas seluruh Indonesia

Dengan didatangkannya mahasiswa jurusan perikanan dan kelautan dari luar daerah Lombok, misalnya dari FPIK Unpad atau Oceanografi ITB, masyarakat dengan pendidikan rendah diharapkan terbuka cakrawalanya setelah bertemu dengan mahasiswa pintar. Sehingga, muncul keinginan bagi mereka untuk juga turut menempuh pendidikan tinggi seperti para mahasiswa. 

Permasalahan Pariwisata di Lombok Utara

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang Permasalahan Pariwisata di Lombok Utara

oleh: Maryam Fathimiy, calon Pengabdi Muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

Topik : Permasalahan Pariwisata di Lombok Utara
Pertanyaan :
  1. Apa bentuk program pemberdayaan yang paling relevan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal di sektor jasa pariwisata, sesuai dengan permasalahan yang ada dalam tabel dibawah ini.  Bagaimana pendekatan ini bisa disesuaikan dengan budaya dan potensi lokal Lombok Utara?
  2. Dalam konteks kerusakan terumbu karang dan lingkungan laut di kawasan Gili, bagaimana masyarakat bisa diberdayakan untuk berperan aktif dalam konservasi sekaligus menjaga sumber penghidupan mereka?
  3. Jelaskan prioritas apa saja yang harus dibangun atau diperbaiki untuk mendukung daya tarik destinasi wisata Lombok Utara.
Gambar Tanpa Teks

JAWABAN SAYA

jawaban no 1

 1. Program pemberdayaan untuk mengatasi masalah pariwisata di Lombok Utara adalah dengan membentuk satuan tugas atau satgas khusus yang menangani masalah pariwisata Lombok Utara. Satgas ini bernama Satgas Khusus Pemugaran Wisata Lombok Utara. Anggotanya terdiri atas minimal 8 orang masyarakat lokal. Mereka akan dibagi-bagi tugas sesuai dengan permasalahan yang ada. Ditetapkan ketuanya, sekjen, bendahara yang menangani masalah anggaran, divisi air yang menangani masalah krisis air bersih, bagian lingkungan yang menangani kerusakan ekosistem, bagian humas yang mengutus tata kelola pariwisata, bagian public relation untuk promosi wisata dan SDM, dan bagian infrastruktur & aksesibilitas. Agar sesuai dengan budaya dan potensi lokal, satgas ini akan berkumpul di berugak pada hari yang disepakati. Berugak adalah bangunan tradisional khas suku sasak di Lombok. 

jawaban no 2

2.Saya yang tidak terlalu memahami tentang dunia konsevasi terumbu karang ini mencoba memetakan. Menurut saya ada 3 fase utama untuk menganani terumbu karang yang rusak yaitu (1) melindungi, (2) menyelamatkan, dan (3) merehabilitasi. Melindungi sebelum rusak, menyelamatkan dari kerusakan, dan merehabilitasi yang rusak. Semua ini harus melibatkan warga lokal dan juga pemangku kebijakan dalam menjalankannya. Caranya dengan menetapkan satu misalnya pada ‘hari terumbu karang’yang ditetapkan pada 1 Juni, yang pada hari itu semua masyarakat terjun menjalankan program rehabilitasi atau menyelamatnya terumbu karang yang lepas untuk ditanam kembali. Sekalian diadakan event hiburannya seperti pacu jalur misalnya supaya acara lebih meriah dan semakin banyak mengundang warga yang terlibat.

jawaban no 3

3. Menurut saya, ada 3 prioritas utama yang harus diperbaiki dan dibangun untuk mendukung daya tarik wisata lombok Utara. Prioritas pertama adalah kerusakan ekosistem laut. Lingkungan laut adalah induk dari kawasan wisata pulau-pulau di Gili. Jika ekosistem laut rusak, maka alam juga akan rusak. Prioritas kedua adalah promosi dan kapasitas SDM yang rendah. Menggencarkan promosi dengan iklan di era medsos saat ini sangat penting dan perlu masif untuk meningkatkan minat wisatawan domestik dan mancanegara. Selain itu pelatihan SDM yang berkualitas juga perlu digalakkan untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Prioritas ketiga adalah penurunan daya beli wisatawan. Bagaimanapun juga perekonomian hanya bisa berputar dengan adanya belanja dan ini sangat bergantung pada daya beli masyarakat. Sementara daya beli di masa sekarang ini lebih diutamakan keluar untuk kebutuhan primer, masyarakat Gili dapat memusatkan perhatian dulu pada perbaikan lingkungan seperti misalnya krisis air bersih. Krisis air bersih juga perlu ditanggulangi namun tidak seprioritas 3 yang telah disebutkan sebelumnya.

Perikanan Tangkap dan Budi Daya

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang perikanan tangkap dan perikanan budi daya

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

Topik : Program Pemberdayaan Perikanan Tangkap dan Budi Daya di Kabupaten Lombok Timur
Pertanyaan :
  1. Bagaimana Anda menilai keberhasilan relatif antara program pemberdayaan perikanan tangkap dan budi daya di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan data pada tabel
  2. Dari lima aspek yang dinilai, aspek manakah yang menjadi keunggulan utama dari masing-masing program? Jelaskan alasan Anda
  3. Jika anda terpilih sebagai tim Pengabdi Muda dan melihat data ini, menurut Anda, aspek manakah yang paling membutuhkan perbaikan dalam program perikanan budi daya? Jelaskan dengan merujuk pada nilai dan kriteria
  4. Mengapa aspek “Sustainability” pada program perikanan budi daya dikategorikan sebagai “Tidak Berkelanjutan”? Gunakan data untuk mendukung jawaban Anda
Gambar Tanpa Teks


JAWABAN SAYA

jawaban no 1

1. Berdasarkan data pada tabel, terdapat 4 ketidaksesuaian simpulan antara kriteria dengan selang nilainya. Yang pertama ada pada aspek effectiveness perikanan budi daya, nilainya adalah 0,4825 yang mana itu seharusnya masuk kriteria ‘cukup efektif’, bukan efektif seperti pada tabel. Yang kedua pada aspek efficiency perikanan budi daya yang bernilai 0,0930 yang mana itu berada di antara 0,0870 sampai 0,1119 jadi seharusnya masuk kriteria ‘cukup efisien’, belum sampai ke efisien seperti pada tabel. Ketiga, pada aspek impact di perikanan tangkap seharusnya berkriteria ‘tidak berdampak’ bukan cukup berdampak karena nilainya 0,4231 yang mana angka itu berada di bawah nilai <0,5135 dengan kriteria tidak berdampak. Yang keempat adalah aspek impact pada perikanan budi daya seharusnya berkriteria ‘tidak berdampak’ karena bernilai 0,4710 yang mana itu berada di bawah <0,5135 yang berkriteria tidak berdampak, bukan cukup berdampak seperti di tabel.

jawaban no 2

2. Aspek yang menjadi keunggulan utama pada program perikanan tangkap adalah aspek RELEVANSI karena memiliki nilai tertinggi dan masuk ke kategori relevan. Sedangkan, aspek yang menjadi keunggulan utama pada program perikanan budi daya adalah aspek EFISIENSI karena memiliki nilai terdekat dengan batas atas nilai ‘cukup’. Caranya dengan mencari selisih paling tipis dari batas atas semua kriteria cukup. Pada kriteria cukup efisien perikanan budi daya, selisihnya adalah 0,0189 yang mana ini tertinggi dibandingkan nilai cukup lainnya. (selisih nilai asli dengan batas atas kriteria cukup relevan, cukup efektif,  dan cukup efisien, pada perikanan budi daya berturut-turut adalah 0,0967 , 0,1146, dan 0,0189)

Memang benar perikanan tangkap lebih relevan dengan masyarakat Kabupaten  Lombok Timur karena mereka hidup di lingkungan pesisir yang mana pasti keterampilan menangkap ikan sudah dikuasai sebagian besar warganya. Hanya memang pada aspek lainnya perlu ditingkatkan lagi supaya berhasil. Begitu pula di perikanan budi daya yang cukup efisien dalam proses budi dayanya. Namun perlu terus ditingkatkan terutama pada aspek sustainability.

jawaban no 3

3. Sebagai pengabdi muda dan melihat data ini, menurut saya aspek yang paling membutuhkan perbaikan dalam program perikanan budi daya adalah aspek SUSTAINABILITY atau berkelanjutan dan aspek IMPACT atau dampak. Keduanya berkategori TIDAK BERDAMPAK dan TIDAK BERKELANJUTAN. Perikanan budidaya memang efektif dan efisien meningkatkan laba peternakan ikan, namun belum dapat menjadi program yang berdampak dan berkelanjutan bagi masyarakat Lotim. Perikanan budidaya seperti pada tambak ikan memiliki beberapa kekurangan. Menurut nurhasanaquaculture,  budi daya ikan berpotensi pencemaran lingkungan, risiko penyakit dan hama, fluktuasi harga pasar, serta kebutuhan modal yang besar. Semua ini dapat ditangani dengan melibatkan semua pihak menggunakan pendekatan community-development yang dimediasi oleh para relawan pengabdi muda.

jawaban no 4

4. Aspek sustainibility pada pemberdayaan perikanan budi daya dikategorikan ‘tidak berkelanjutan’ karena banyak kendala yang cukup rumit dan sulit untuk ditangani. Perlu adanya program jangka panjang yang efektif untuk mengatasinya.  Menurut data di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur tahun 2013, potensi perikanan di Lombok timur paling banyak pada ikan air tawar ditemukan di hampir semua kecamatan (21 dari 22 kecamatan), perikanan tambak di 7 kecamatan, rumput laut 5 kecamatan, 5 kecamatan. (sumber data: https://lomboktimurkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/NjAjMg==/potensi-produksi-perikanan.html) saya tidak menemukan data lainnya mengenai ini.

Puskesmas Tanpa Dokter

Jawaban Pertanyaan Soal Seleksi Studi Kasus PM 13 tentang Puskesmas Tanpa Dokter

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

TOPIK: Tingginya Jumlah Puskesmas Tanpa Dokter di Nusa Tenggara Timur.*
Latar Belakang:
Kurangnya tenaga dokter di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tantangan serius dalam sektor kesehatan. Hal ini berdampak pada keterbatasan layanan medis di berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil. Kondisi ini berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kesehatan masyarakat dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.

Pertanyaan:
  1. Bagaimana pendapat Anda mengenai permasalahan tingginya jumlah Puskesmas tanpa dokter di NTT? Apa dampak utama yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat?
  2. Mengapa jumlah tenaga kesehatan di NTT jauh lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah Indonesia bagian barat? Sebutkan faktor-faktor utama menurut Anda yang menyebabkan ketimpangan ini.
  3. Jika Anda menjadi tim Pengabdi Muda dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat kepada pemerintah setempat, program apa yang akan Anda usulkan untuk mengatasi permasalahan ini? Jelaskan dengan pendekatan yang konkret dan aplikatif!
Gambar Tanpa Teks


JAWABAN SAYA

jawaban no 1

 1. Menurut saya, tingginya jumlah puskesmas tanpa dokter di wilayah NTT sangat memprihatinkan. Hal ini menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang memadai. Jika ada penyakit yang parah, pasien harus dirujuk ke rumah sakit besar yang jaraknya jauh dari NTT seperti ke rumah sakit di Mataram atau bahkan Surabaya. Dalam sebuah kuliah umum yang pernah saya ikuti pada 2016 lalu, Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Ahmad, dr. menyampaikan bahwa lulusan kedokteran Unpad akan ditempatkan berdinas di daerah 3T di seluruh Indonesia. Ini menindaklanjuti digratiskannya program kuliah S1 Kedokteran Unpad pada waktu itu. Hal ini tentu menjadi harapan yang baik terhadap berkurangnya angka puskesmas tanpa dokter di wilayah NTT. Akan tetapi, saya sendiri belum mengetahui kefektifan program tersebut dan belum tahu bagaimana kelanjutannya. Sepengetahuan saya dari seorang teman dokter, hanya sebagian kecil saja lulusan kedokteran Unpad yang mau ditempatkan di daerah 3T. Teman saya sendiri tidak pergi ke daerah setelah lulus.


jawaban no 2

2. Hal-hal yang menyebabkan ketimpangan angka puskesmas tanpa dokter di wilayah NTT yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Indonesia bagian barat menurut saya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: 

- Minimnya minat masyarakat terhadap dunia kedokteran atau kesehatan secara umum

- Minimnya alat kesehatan yang memadai

- Tingkat pendidikan yang masih rendah 

- Keterbatasan bahasa pengantar 

- Kesenjangan Pembangunan infrastruktur antara Indonesia barat dan Indonesia Timur

- Budaya, pola hidup, dan cuaca 


jawaban no 3

3. Jika saya terpilih menjadi pengabdi muda, saya akan mengusulkan kepada pemerintah setempat untuk mendanai program penyusunan kamus saku kecil berjudul KAMUS KESEHATAN BAHASA DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) KE BAHASA INDONESIA. Contohnya Kamus Kesehatan bahasa Ende-Indonesia, atau bahasa Alor-Indonesia, bahasa Rote-Indonesia dan bahasa daerah lain yang ada. Memang membuat kamus tidak 1-2 hari. Dibutuhkan penelitian yang empiris dan kongres bahasa oleh para ahli leksikologi untuk dapat menyelesaikan semuanya.

Minimnya dokter di puskesmas NTT memunculkan kebutuhan untuk mendatangkan tenaga dokter dari luar provinsi NTT. Akan tetapi, permasalahan bahasa dalam komunikasi adalah hal kecil berdampak besar, terutama dalam hal kesehatan. Berdasarkan cerita pengalaman teman saya yang berprofesi sebagai dokter, saat mereka koas ke daerah-daerah, kendala utama dalam bertugas adalah bahasa. Bahasa pengantar sehari-hari pasien/warga berbeda dengan bahasa yang dipahami dokter. Para lansia di NTT yang berusia di atas 60 tahun kebanyakan sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia, lalu bagaimana mereka menjelaskan kepada dokter pendatang tentang penyakitnya itu? Mereka berobat mengeluhkan penyakitnya kepada dokter-yang-hanya-paham-bahasa-Indonesia menggunakan bahasa daerah. Tentunya hal ini menimbulkan masalah dalam penegakan diagnosis penyakit dan efektifitas waktu. mereka (dokter dan pasien) harus mengobrol lebih lama saat konsultasi dan bisa jadi muncul keragu-raguan karena masalah bahasa.

Dengan adanya kamus saku kesehatan, para dokter dari luar provinsi dibekali kecakapan multibahasa untuk dapat memudahkan mereka selama bertugas di daerah NTT. Saya ingin membuat aksi kecil yang cukup berdampak nyata bagi ketersediaan dokter di puskesmas NTT.

Saya ada pengalaman pribadi yang menarik terkait ini saat saya sedang menjadi relawan Aksi untuk Lombok pada 2018 lalu, masyarakat yang sakit dan berobat ke tim medis menyampaikan keluhannya menggunakan bahasa daerah Sasak, yang mana kami sebagai relawan tidak memahaminya. Di beberapa dusun di Lombok Utara yang pernah saya kunjungi, anak kecil berusia di bawah 7 tahun dan orang tua di atas 60 tahun tidak mampu berbahasa Indonesia sama sekali. Mereka menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa komunikasi utama sehari-harinya. Hanya orang-orang berusia antara 7 sampai 60 tahun yang mampu berbahasa Indonesia. Ini menimbulkan masalah jika ada orang luar seperti relawan atau pemangku kebijakan yang mau hadir membantu masalah-masalah di sana, menjadi terhambat karena membutuhkan penerjemah yang berusia antara 7 sampai 60 tahun yang bisa berbahasa Indonesia. Dengan adanya kamus Sasak-Indonesia, masyarakat berusia produktif yang muda dapat menyampaikan aspirasinya ke pihak luar jika mengambil sumber primer dari orang tua berusia >60 tahun. Terutama dalam hal kesehatan.

Manajemen Sampah di Labuan Bajo





Jawaban pertanyaan soal studi kasus PM 13 tentang manajemen sampah di Labuan Bajo

oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN
TOPIK: Dampak Manajemen Sampah terhadap Keberlanjutan Pariwisata di Labuan Bajo.*
Latar Belakang:
Sebagai destinasi wisata premium, Labuan Bajo terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pariwisatanya. Namun, permasalahan sampah masih menjadi tantangan, di mana banyak warga dan pelaku usaha membuang sampah sembarangan, baik di sekitar lokasi wisata maupun pemukiman masyarakat. Pengelolaan sampah yang tidak efektif dapat berdampak pada kelestarian lingkungan serta citra pariwisata Labuan Bajo di mata wisatawan. 
Pertanyaan:
  1. Berdasarkan Gambar 1, apakah alur pengelolan sampah di Labuan Bajo sudah sesuai? Jelaskan alasan Anda! Jika menurut Anda belum tepat, berikan usulan alur pengelolaan sampah yang lebih efektif untuk diterapkan di labuan Bajo.
  2. Pada Gambar 31, disajikan hasi analisis Leverage Aspek Ekologi Pariwisata di Labuan Bajo. Bagaimana pendapat Anda mengenai data tersebut? Apa implikasinya terhadap keberlanjutan pariwisata di Labuan Bajo?
  3. Jika Anda menjadi salah satu Tim Pengabdi Muda #13, program seperti apa yang akan Anda rancang untuk membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah di Labuan Bajo? Jelaskan konsep, tujuan, serta metode pelaksanaannya secara singkat!
Gambar Tanpa Teks

JAWABAN SAYA

jawaban no 1

 1. Alur pengelolaan sampah di Labuan Bajo pada Gambar 1 menurut saya sudah sesuai, namun memiliki kelemahan tidak ramah lingkungan karena akan terjadi penumpukan masif di tempat pembuangan sementara (TPS) atau di tempat pembuangan akhir (TPA) di sana. Akan tetapi, jika diterapkan penanggulangan menggunakan pendekatan community-empowerment-agar-masyarakatnya-mampu-mengolah-sampah-sendiri juga menurut saya masih terlalu utopis atau terlalu jauh dari kenyataan. Idealnya memang sampah dikelola masing-masing rumah tangga dengan metode pilah-pilah sampah organik, non-organik, kertas, kaleng, dan lainnya lalu didaur ulang. Namun, bagaimana dengan sampah hasil non-rumah tangga seperti dari pabrik pembuatan pakan ikan atau dari industri perhotelan? Mereka masih mengandalkan langsung membuang ke TPS atau TPA sama seperti pada gambar 1. Maka dari itu, kualitas sumber daya manusia di sana harus ditingkatkan terlebih dahulu dengan edukasi dan pendidikan agar dapat memuncul kesadaran lingkungan yang lebih baik. 

jawaban no 2

2. Pendapat saya mengenai data Leverage Aspek Ekologi Pariwisata di Labuan Bajo yang tertera pada Gambar 31 yaitu masih banyak yang kurang baik dan perlu diperbaiki. Sebanyak 5 dari 8 atribut masih perlu dibenahi. Berdasarkan analisis yang saya pelajari di laman media.neliti.com, nilai Root Mean Square (RMS) yang baik adalah yang kurang dari sama dengan satu, semakin mendekati nilai nol maka koreksi geometriknya semakin baik. 

Dalam gambar hanya terlihat 3 atribut yang memiliki nilai di bawah 1 yang artinya sudah selaras dengan ekologi pariwisata di Labuan Bajo, yaitu (1) Kepadatan Penduduk, (2) Tingkat Kebisingan, dan (3) kepadatan lalu lintas. Dengan jumlah penduduk di Labuan Bajo yang hanya 6.971 jiwa pada 2021 menurut laman Wikipedia, kepadatan penduduk dan Tingkat kebisingan di sana memang sangat minim. Ini tentunya cocok dengan wisatawan yang lebih menyukai suasana tenang. Sisanya memiliki nilai di atas 1 yang artinya masih buruk dan perlu perhatian. 

Semua atribut yang tertulis pada gambar akan saling mendukung dan nilai RMS akan berubah jika satu saja dibuang. Implikasinya terhadap keberlanjutan pariwisata di Labuan Bajo yaitu perlu adanya pembenahan terhadap 5 atribut yang masih memiliki nilai di atas angka 1 atau satu koma sekian-sekian, seperti pada aspek: (1) jumlah timbunan sampah, (2) kondisi ekosistem & sumber daya alam, dan (3) indeks polusi air udara tanah. Untuk aspek (4) daya dukung wisata—yang  memiliki nilai terburuk di angka 2,34 juga perlu ditanggulangi seperti dengan cara menggandeng pemangku kebijakan dan menyediakan sarana-prasarana yang baik seperti WC umum, papan penunjuk lokasi, dll. Untuk aspek (5) kebencanaan juga dapat diminimalisir dengan cara mitigasi bencana contohnya mitigasi gempa menggunakan lagu dan gerakan “Kalau Ada Gempa-Lindungi Kepala, jongkok di kolong meja, cari tempat terbuka-mari kita berdoa” yang easy-listening untuk anak-anak dan dewasa. Jika semua itu tidak dijalankan, pariwisata di labuan bajo akan terancam tidak sustainable.

jawaban no 3

3. Sebagai tim pengabdi muda, saya akan membuat program kunjungan/visit ke TPS dan TPA dengan tema “Kunjungi Sampahmu! Sehari Mejadi Sampah”. Latar belakang: ketidakmampuan warga dalam menanggulangi sampah seringkali disebabkan ketidaktahuan mereka akan dampak nyata yang ditimbulkan dari tumpukan sampah yang menggunung. Tujuannya agar warga memahami alur perjalanan sampah yang dikonsumsinya. Meskipun tidak secara langsung memecahkan solusi, setidaknya program ini akan memunculkan kesadaran masyarakat yang diajak kunjungan untuk mengetahui bahwa timbunan sampah di TPS dan TPA Labuan Bajo sudah sangat menumpuk dan berdampak sangat buruk bagi lingkungan.  Melalui program ini, warga akan diajak untuk mengunjungi TPS atau TPA di Labuan Bajo sehingga mereka melihat sendiri seperti apa buruknya dampak timbunan sampah yang akan mengancam keberlanjutan kehidupan di Labuan Bajo dari segala aspek baik itu lingkungan, ekonomi, maupun pariwisata.

Tantangan di Lapangan

Jawaban pertanyaan soal seleksi studi kasus PM 13 tentang tantangan di lapangan

Oleh: Maryam Fathimiy, calon Pengabdi Muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

Topik Studi Kasus:

Sebagai delegasi ke pengabdi muda #13 Lombok -Labuan Bajo, Anda akan diberikan data kondisi geografis dan monografis oleh tim fasilitator. Bersama tim dalam satu divisi, Anda telah menyusun program kerja yang menarik dan terperinci untuk masyarakat.

Namun, di lapangan, Anda menghadapi tantangan berikut :

1. Beberapa alat atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam program ternyata kurang atau tidak tersedia di lokasi. Apa langkah yang akan Anda ambil untuk mengatasi masalah ini?

2. Program yang telah disusun ternyata kurang menarik minat masyarakat. Bagaimana strategi Anda untuk meningkatkan partisipasi dan ketertarikan mereka?

Program yang dibuat ternyata menyalahi adat atau norma setempat. Apa yang akan Anda lakukan untuk menyesuaikan program agar tetap dapat dijalankan tanpa melanggar aturan lokal?


JAWABAN SAYA

 (contoh) Program kerja PENYETARAAN KELAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI WARGA SEMUA USIA di Lombok. Penjelasan: Dalam 1 kelas besar, relawan mengajarkan baca-tulis Al quran metode Maqdis secara bersama-sama, berinteraksi dengan audiens warga semua usia yang beragama islam, dilanjutkan belajar secara berkelompok sesuai dengan kemampuan membaca iqra’ masing-masing warga. Waktu yang dibutuhkan: 60 menit

 jawaban no 1

1. Dalam menjalankan program ini, perlengkapan yang dibutuhkan adalah 1 ruang kelas/aula yang besar, 1 orang pengajar (saya sendiri), 6 orang fasilitator (relawan lain), 1 set pengeras suara, 2 proyektor, 2 layar proyektor, 4 buah papan tulis, 3 spidol marker, buku iqro’jilid 1-6 masing-masing 10 buah, 5 buah al-quran, dan 10 tasbih digital untuk doorprize. Lalu teryata misalnya di sana tidak tersedia papan tulis sejumlah yang dibutuhkan, atau proyektor yang tersedia hanya 1 buah, maka saya akan mempersingkat isi tulisan materinya. Dan untuk buku iqro, Al-quran serta tasbih digital, saya akan mencarinya dari Bandung jauh-jauh hari dengan menggaet sponsor (jika ada) lalu diangkut ke sana. Intinya, persiapan menjadi hal penting yang harusnya bisa diantisipasi lebih awal.

 jawaban no 2

2. Saya menyadari bahwa kegiatan semacam ini berpotensi minim mendapatkan antusiasme warga terutama yang dari yang selain beragama Islam. Jika audiens tidak antusias dalam mengikuti program ini, saya akan meningkatkan interaksi yang menarik bersama warga, seperti dengan menggunakan media musik organ tunggal untuk iringan lagunya, juga kertas semen warna-warni yang saya bawa dari rumah untuk mendekorasi papan tulis sesuai dengan urutan materi yang diajarkan. Juga, saya akan langsung menunjuk satu-dua orang audiens untuk diajak interaksi ke depan lalu membagi-bagikan hadiah. Sejak awal kelas diisi dengan menyayi-menyanyi dan menyanyi karena menurut Lely Halimah, seorang peneliti dari UPI dalam artikelnya berjudul “Musik dan Pembelajaran”, penggunaan musik di kelas akan membantu meningkatkan kegembiraan siswa dalam belajar dan sekaligus juga dapat meningkatkan efektifivitas ketercapaian tujuan. Jika semua gembira, tentu antusiasme bertambah. Publikasi pra-acara juga menjadi hal penting yang akan saya usahakan demi memunculkan ketertarikan warga sejak sebelum acaranya dimulai. seperti dengan membagikan selebaran poster berisi informasi agenda tersebut pada H min 1-2 minggu.

 jawaban no 3

3. Program ini tentunya akan berbenturan dengan norma masyarakat yang bukan beragama islam. Tentunya kami sangat menghargai berbagai kepercayaan yang ada di Lombok seperti hindu, budha, kristen, atau kepercayaan adat lainnya. Solusinya adalah dengan tegas sejak awal melarang keikutsertaan  warga yang beragama selain islam dalam program ini. Sekalipun jika dia muslim tapi dilarang orang tuanya untuk solat, maka dia juga tidak boleh ikutan. Karena, ada pengalaman saat saya mengajarkan anak-anak dusun Sembagek untuk sholat, sebagian mereka tidak ikut solat dengan alasan tidak diizinkan oleh orang tuanya. Mereka kebanyakan yang berasal dari rumah adat. Tidak apa-apa, saya menghargai. solusinya, mereka yang tidak ikutan dapat berada di luar ruangan untuk mengikuti kegiatan lainnya bersama relawan lain yang juga non-muslim, seperti misalnya kegiatan belajar biologi, mengenal nama-nama tanaman langsung dari alamnya.

Tiga Pendekatan

Jawaban pertanyaan soal seleksi studi kasus PM 13 tentang tiga pendekatan

Oleh: Maryam Fathimiy, calon pengabdi muda Arah Pemuda Indonesia


PERTANYAAN

"Jelaskan perbedaan antara pendekatan Community DevelopmentCommunity Empowerment dan Community Organization! Secara substantif, apa yang menjadi pembeda utama di antara ketiga pendekatan tersebut?  Bagaimana penerapannya dalam kegiatan masyarakat? Berikan contoh konkret untuk masing-masing pendekatan!'' 

JAWABAN SAYA

PENDAHULUAN

Mencari perbedaan sejatinya adalah mendefinisikan. Awalnya, saya tidak mengatahui secara pasti apa makna sesungguhnya dari ketiga pendekatan tersebut. Namun sambil belajar, saya mencoba menjawab pertanyaan ini sejujur-kreatif-dan reflektif-mungkin. Saya merefleksikan dari penalaran dan pengalaman saya sendiri menggunakan metode analisis deskriptif komparatif. Setelah saya jabarkan definisi menurut opini saya, kemudian saya akan mencari penjelasannya di internet untuk dibandingkan dengan jawaban pertama saya. Dengan begitu, saya akan tahu sejauh mana nalar logika saya dalam berpikir mendefinisikan suatu frasa bahasa Inggris apakah sudah tepat atau belum. Sekalian belajar, hehe.

PENJABARAN

Yang pertama, pendekatan COMMUNITY DEVELOPMENT menurut saya adalah pendekatan untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas masyarakat itu sendiri: dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Sesuai dengan definisi development yang artinya adalah pengembangan, sesuatu yang berkembang itu berasal dari dalam, ke luar. Objeknya adalah masyarakat itu sendiri. Bisa berkembang dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, dll. Dan menurut spectrumsolution.id, pendekatan community development adalah pendekatan yang bertujuan untuk memperkuat dan memberdayakan komunitas melalui partisipasi aktif dari anggota komunitas itu sendiri. Dalam hal ini, definisi saya cukup selaras dengan yang sesungguhnya.

Kedua, pendekatan COMMUNITY EMPOWERMENT atau pemberdayaan komunitas menurut saya adalah pemberdayaan potensi sumber daya manusia yang ada dalam masyarakat itu sendiri untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Tujuannya adalah supaya masyarakat mandiri dan berdaya dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Definisi community empowerment dari laman untirta.ac.id yaitu sebuah upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Dalam hal ini, definisi saya tepat.

Ketiga, pendekatan COMMUNITY ORGANIZATION adalah pendekatan dalam mengurus masyarakat dengan menggunakan sistem struktur kepemimpinan, keanggotaan, dan program kerja. Seperti sebuah organisasi yang ada ketua, sekretaris, bendahara, anggota yang setiap jabatan itu memiliki tugas tertentu. Juga ada alur koordinasinya yang mesti dipatuhi. Ada pula SOP yang dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang berlaku. Sedangkan di internet, saya menemukan definisi dari laman Encyclopedia, yang menjelaskan bahwa community organization adalah kelompok terencana yang membantu suatu komunitas masyarakat menggunakan struktur sosial dan sumber dayanya. Pendekatan community organization dibentuk untuk mencapai tujuan komunitas yang diputuskan bersama sesuai dengan nilai-nilai lokal. Definisi inilah yang saya maksudkan.

Meskipun mirip dan tipis, ada perbedaan substantif menurut saya yang membedakan antara pendekatan community development, community empowerment, dan community organization, yaitu ada tiga poin: (1) pola kerjanya, (2) sasaran pengelolaannya, dan (3) sudut pandang yang digunakan. Dalam banyak hal, tujuannya juga bisa menjadi perbedaan, namun ‘tujuan’ lebih banyak kesamaannya yaitu meningkatkan dayakemampuan masyarakat ke arah positif dan produktif.

Pada pendekatan pengembangan komunitas atau community development, masyarakat dilihat dari sudut pandang positif potensial sehingga dapat menghasilkan karya yang berguna. Sasarannya ada pada kreatifitas masyarakat dan sudut pandangnya harus dari dalam ke luar. Pada pendekatan pemberdayaan komunitas atau community empowerment, masalah harus muncul menurut masyarakat itu sendiri sehingga hasil yang dicapai juga solutif mengentaskan permasalahan yang ada sehingga masyarakat tidak bergantung pada dunia luar. Sudut pandang yang digunakan adalah bagaimana melihat masalah sebagai sesuatu yang dapat dipecahkan dan bahkan menghasilkan. Dan pada pendekatan community organization, tujuan atau visi misi komunitas harus sudah jelas dulu sehingga bisa dijalankan program-program strategis yang mendukung ke arah tercapainya tujuan tersebut.

CONTOH PENERAPAN

Pendekatan COMMUNITY DEVELOPMENT dapat diterapkan ke masyarakat yang ingin mengembangkan potensi terbaik mereka. Saya jadi teringat 12 tahun lalu saat saya KKN di sebuah desa yang potensi lahan pertaniannya cukup luas yaitu di Desa Ciherang, Kecamatan Banjarsari, Kota Ciamis Jawa Barat. Di sana ada permasalahan pertanian berupa tidak maksimalnya hasil tani desa karena hama dan ketiadaan media koordinasi antar Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Lalu kami sebagai mahasiswa mengadakan sebuah event pertemuan untuk memediasi antargapoktan dengan mengundang perwakilan Gapoktan untuk bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut. Diawali dengan bersurat kepada semua Gapoktan untuk menghadiri pertemuan di Balai Desa, kebetulan waktu itu saya sekretarisnya. Lalu setelah diundang, terjadilah rapat antarpelaku usaha tani itu sehingga masalah dapat terselesaikan dari solusi mereka sendiri.

Contohnya lainnya juga bisa dengan membuatkan buku “Kumpulan Puisi Anak-Anak Desa Senaru”. Ini merupakan program yang ingin saya kerjakan di Pengabdi Muda #13 nanti. Dilatarbelakangi oleh kecakapan literasi yang menjadi masalah besar di Indonesia. Data Unesco pada 2024 menunjukkan Indeks minat baca masyarakat Indonesia yang sangat rendah yakni hanya di angka 0,001% artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 yang rajin membaca. Dengan adanya program berbasis community development ini, keaktifan dan kreatifitas anak-anak desa pada keterampilan membaca, menulis, dan berimajinasi berbasis bahasa Indonesia akan dikembangkan menjadi sebuah karya yang bisa dibaca oleh mereka sendiri, menjadi portfolio, juga meningkatkan minat baca dan literasi anak-anak desa. Hal ini akan menaikkan kepercayaan diri mereka sehingga termotivasi untuk membuat karya-karya lainnya yang lebih baik (berkembang).

Pendekatan COMMUNITY EMPOWERMENT dapat diterapkan ke masyarakat yang memiliki masalah tertentu. Contoh programnya adalah membuat bank sampah, program pelatihan guru, penyuluhan gizi, pelatihan pemasaran produk wisata, dan lain-lain.

Pendekatan COMMUNITY ORGANIZATION dapat diterapkan ke masyarakat yang telah menetapkan tujuan tertentu. Contohnya menyusun organisasi kepemudaan yang tujuannya menggerakkan masyarakat muda-muda remaja desa untuk dapat berkontribusi aktif dalam mendukung program-program kemajuan desa. Organisasi tersebut diberi nama misalnya IKRAR (Ikatan Keluarga Remaja Lombok Utara) atau GANTRA (Gabungan Tuan-Nona Lombok Utara). Merujuk pada pengalaman saya pribadi di lingkungan masyarakat tempat tinggal, struktur organisasi kepemudaan tersebut dapat terdiri atas (1) Ketua Pemuda yang tugasnya adalah memimpin pemuda-pemudi di organisasi tersebut, (2) sekretaris, cerminan organisasi dalam hal arsip, (3) bendahara tentunya yang mengatur biaya operasional, (4) Divisi K3 atau Keamanan, Kebersihan, dan Ketertiban yang menangani masalah sampah, pembangunan saluran air, perbaikan musola, pembangunan berugak (saung) bersama, dan perbaikan sanitasi, atau jaga ronda (untuk menghindari pencurian hewan ternak sapi di Lombok yang marak terjadi). (5) Divisi PK alias Pendidikan dan Kerohanian yang menjalankan program kerja seperti pengajaran mengaji anak-anak di masjid/musola, kegiatan ramadhan, ataupun hari besar keagamaan, (6) Divisi Kesmas atau kejahteraan Masyarakat yang berfokus pada acara hiburan seperti mengadakan lomba 17 Agustusan, bakti sosial, cek kesehatan masyarakat, pentas tradisional, atau pawai adat.