Sabtu, 11 Januari 2014

My Poet



 Malam tlah tiba. Inilah saatnya aku memberikan waktu untuk jiwa. Jiwa yang selama ini terus mengalah pada akal. Jiwaku, kini berontak. Ingin loncat keluar dari kerangkeng otak yang terus mengungkungnya. Dan inilah hasilnya......

AKHIR PERAN
Beban yang kaupikul kini telah sampai pada tujuan
Kau telah membawa semuanya dengan tanpa yang tertinggal
Kau lebih dulu banyak memahami arti perjalanan ini
Kau telah lolos memenangkan segala rambu pantangan
Kau sudah melewati segala pahit getir bahkan manis madu itu
Aku belum
Entah kapan semuanya akan tuntas kujalani
Tapi kau menyalipku
Dengan kasar
Membuat aku melenguh kesal
Ada letupan kecil dalam dada yang menyesakkan
Dan kaupun diurus sebagaimana jalak-jalak itu berlaku pada habil
Malaikat, hewan-hewan, dan si hijau mendengar apa yang tidak bisa aku lihat di alam barumu kini
Ayam berkokok, anjing menggonggong, serigala mangaum
Ternyata ini belum akhir
Lihatlah, betapa yang dulunya hanyalah sebuah ‘katanya’ bahkan dianggap mitos
Kini benar dan nyata
Betul harusnya kau mendengan apa kata cahya suci
Sebelum semuanya terlambat



RASANYA MAUT
Semua akan merasakan itu
Semua ‘kan pasti merasakannya
Rasakan cabutannya
Rasakan saat lepasnya
Sehelai rambut dari kulit kepala
Rasakan
Secuil kuku dari daging jari
Rasakan
Dan nyawa
Yang telah melekat kuat dalam raga
Bagaimana pedihnya

 



ORANG-ORANG TABAH
Ketika dihampiri satu hal yang menyeberangi hati nurani
Tak kuasa menahan deru air mata
Menguatkan hati
Kokohkan diri
Semua kehilangan itu menyakitkan, aku tahu
Apalagi kau sedarah
Pun sedaging
Dan sejalan menuju arah cahaya benar
Memang tak heran kau menangis, menyesali yang terjadi sekarang
Tapi, jangan biarkan berlarut-larut
Kau masih ada jalur di depan
Yang tidak akan kau arungi tanpa persiapan
Dan penghapusan segala duka mendalam
Ingat pada kedekatan-Nya
Yang lebih bisa menjamin apapun dibanding bayaran mahal seorang pengacara
Hingga kau mengerti makna semuanya
Dan bisa kembali ke pangkuan-Nya dengan senyuman






TERULANG
Jangan, jangan sampai terulang
Sebelum semuanya berlalu begitu cepat
Terlambat harus kubunuh
Kata-kata itu harus segera terkoar
Ke hadapan muka agar jelas
Semua yang telah terangkum dalam paragraf cerita hidup
Segera ditebarkan
Penyesalan
Tiada akhir
Kecuali......kau harus memikirkannya









ANGKATAN
Persatuan kami bernama angkatan
Kami sejak dicipta telah ditakdirkan untuk bersama
Dari pertama mengucap janji
Hingga terakhir menanti hasil
Berharap surgawi
Bersama-sama
Bersatu
Bukan instansi
Tapi semuanya, yang ada dalam satu garis hakiki
Perjuangan kami tiada batasnya
Kebersamaan ini tak mungkin tergantikan
Bahkan takdir pun tak bisa mengubahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar