JEJAK
Gadis itupun memebelakanginya. Kini dia sendiri, tanpa alas kaki, menyusuri
tepian jalan sepi, dengan kotoran di kaki, dan meninggalkan jejak hitam. Ia
tidak ingin lagi berurusan dengan yang namanya masa lalu. Masa lalu yang
membuatnya mati dalam keputusasaan. Ia tidak ingin dirinya terlihat orang. Ia
gadis dengan luka di tubuhnya. Terlalu usang untuk diungkapkannya. Ia berjalan
menuju kegelapan. Yang perlahan mengaburkannya dari kenyataan. Andai saja ia
mengijinkan dirinya menyapa sedikit pengharapan, ke masa depan.
Jejaknya menyisakan perih yang tak terungkap dengan air mata. Gontai
langkahnya menyatukan jauh debu itu ke kedalaman tanah. Ia berjinjit, mengintip
celah kehinaan. Tiada lagi tempat berteduhnya. Jika ia bersua hujan, hitamnya
itu akan terhapuskan. Dan mengalir menuju tempat perenungan. Bertemu jejak kaki
lain. Dan saling bercerita, tentang kisah gadis, yang menginjak dan diinjak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar